Salin Artikel

PTM di Kota Magelang Langsung Disetop jika Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan langsung menutup Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jika muncul klaster Covid-19 di sekolah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Kustomo menyatakan, sejauh ini dari hasil evaluasi harian, dipastikan bahwa tidak ada klaster PTM di Kota Magelang.

“Evaluasi tiap hari dilakukan, agar sekolah-sekolah tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Namun, kalau ada sekolah yang terpapar, kita akan menghentikan PTM terbatas di sekolah itu,” kata Kustomo kepada wartawan di kantornya, Kamis (23/9/2021).

Kustomo mengatakan, sejauh ini belum ada laporan penularan Covid-19 saat PTM di Kota Magelang.

Meski demikian, ia akan tetap mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

"Kami dibantu Polres Magelang Kota untuk rutin melakukan uji petik (tes acak) antigen dan PCR di sekolah-sekolah. Alhamdulillah tidak ada klaster di sekolah," kata Kustomo.

Menurut Kustomo, penerapan prokes sudah berjalan baik di sekolah.

Pihaknya juga terus aktif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah untuk memastikan guru dan siswa menjalankan prokes dengan baik.

Kustomo melanjutkan, sekolah wajib memenuhi kriteria sebelum menggelar PTM terbatas.

Dari seluruh SD dan SMP Se-Kota Magelang, SD Negeri Kramat 1 menjadi satu-satunya sekolah yang belum boleh menggelar PTM terbatas.

“Di SD Negeri Kramat 1 ada yang terpapar, tapi kejadiannya jauh hari sebelum PTM terbatas kami mulai tanggal 13 September 2021. Mungkin dalam waktu dekat, kalau sudah negatif, bisa PTM terbatas,” imbuh Kustomo.

Adapun prokes yang waji diterapkan, termasuk di dalamnya teknis pencegahan kerumunan selama PTM terbatas, diserahkan kepada masing-masing sekolah. Misalnya, soal waktu kedatangan dan teknis pembelajaran di dalam kelas.

“Kami hanya mensyaratkan maksimal 50 persen dari PTM normal sebelum adanya pandemi. Kemudian, saya juga mengimbau agar siswa diantar dan dijemput oleh orangtuanya masing-masing, agar tidak memicu kerumunan kalau mereka naik angkutan umum," pungkas Kustomo.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/23/161242378/ptm-di-kota-magelang-langsung-disetop-jika-muncul-klaster-covid-19-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke