Salin Artikel

Makna Ikat Kepala, Tas, dan Baju Adat Baduy yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR

Baju itu dipesan Jokowi langsung dari warga Baduy, dan disiapkan oleh Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija.

Dihubungi Kompas.com, Saija mengatakan, Jokowi memesan dan mengambil baju tersebut melalui ajudannya.

Jokowi memesan satu set pakaian adat Baduy dari lomar atau ikat kepala, baju tradisional warna hitam, dan tas koja.

Saija menjelaskan, pakaian adat yang dikenakan Jokowi merupakan pakaian sehari-hari yang dikenakan oleh warga Baduy Luar.

Baju hitam menggambarkan kesederhanaan, sedangkan lomar atau ikat kepala bermakna persatuan.

"Kain yang di kepala itu bernama lomar, ketika sudah dipakai namanya kain ikat, memiliki arti terikat. Ikat itu lambang, supaya terikat dalam persatuan seluruh bangsa dan negara di bawah undang-undang," kata Saija.

Kata Saija, ada harapan tersirat dari warga Baduy melalui kain ikat yang dikenakan Jokowi.

"Harapan kami, mudah-mudahan semuanya terikat, tenteram, sejahtera, subur makmur gemah ripah loh jinawi," kata Saija.


Sementara untuk tas yang dikenakan Jokowi disebut tas koja. Itu adalah tas tradisional yang dibuat langsung oleh masyarakat Baduy.

Tas ini terbuat dari serat kayu Pohon Tereup yang merupakan kayu lokal dari Baduy.

Menurut Saija, tas koja memiliki makna kelestarian alam yang masih dijaga oleh masyarakat Baduy hingga saat ini.

"Melambangkan kelestarian alam, juga melambangkan wadah atau tempat persatuan lewat tas tersebut," kata Saija.

Saija mewakili warga Baduy mengaku bangga pakaian adatnya dikenakan oleh orang nomor satu di Indonesia.

Kata Saija, ini merupakan kado istimewa bagi warga Baduy saat hari Kemerdekaan Indonesia.

"Bangga, itu bagus, betul membuktikan bahwa RI 1 peduli ke masyarakat Baduy," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/16/193421678/makna-ikat-kepala-tas-dan-baju-adat-baduy-yang-dipakai-jokowi-saat-sidang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke