Salin Artikel

"Sekitar 7 Km Jalan Kaki, Ibu Itu Minta Istirahat, 30 Menit Kemudian Bayinya Lahir di Jalan"

Salah satu keluarga Marta, Serfasius Mosa mengatakan, peristiwa itu terjadi di jalan dari Desa Wolorega menuju Puskesmas Paga pada Rabu (4/8/2021) pukul 10.00 Wita.

Peristiwa itu bermula ketika Marta bersama suaminya memutuskan pulang ke kampung halaman di Desa Wolorega.

Marta dan suaminya sebelumnya tinggal di Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Karena kehamilan Marta semakin tua, mereka memutuskan pulang ke kampung halaman karena tak ada keluarga di Maumere.

Serfasius menyebutkan, berdasarkan penjelasan dokter, Marta seharusnya melahirkan pada 20 September. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan di Kota Maumere pada Juli.

Pada Selasa (3/8/2021), Marta mengeluh sakit perut. Ia merasa bayi di dalam kandungannya hendak lahir.

Ia pun mengajak sang suami pergi ke fasilitas kesehatan terdekat, Puskesmas Pagu. Jaraknya dari desa tempat Marta tinggal sekitar 15 kilometer.

Sayangnya, jalan yang dilewati menuju puskesmas sangat jelek dan terjal di beberapa titik. Kendaraan roda empat tak bisa melewati jalan itu.

Kendaraan roda dua pun sama. Hanya beberapa orang yang punya keberanian tinggi yang berani melintasi jalan tersebut.

Marta bersama suami dan sejumlah tetangganya terpaksa berjalan kaki menuju puskesmas.

Setelah berjalan kaki sekitar tujuh kilometer, Marta meminta istirahat. Ia sudah tidak mampu lagi berjalan.

“Sekitar tujuh kilometer sudah mereka jalan kaki, ibu itu tak mampu lagi untuk berjalan dan meminta untuk istirahat. Kurang lebih 30 menit kemudian sang bayinya lahir di jalan itu. Ia lahir tanpa bantuan tenaga medis," kata Serfasius kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (9/8/2021).


Bayi lahir dengan selamat

Saat beristirahat di tengah perjalanan itu, suami Marta sempat menghubungi petugas medis Puskesmas Paga untuk membantu persalinan.

Namun, sebelum petugas medis tiba di lokasi, bayi tersebut sudah lahir.

Perjuangan Marta tak sampai di sana. Ia harus berjalan kaki sekitar 700 meter menuju jalan raya untuk melanjutkan perjalanan dengan menumpang mobil ke puskesmas.

"Sampai saat ini, kondisi ibu dan sang bayi selamat dalam keadaan sehat," ungkap dia.

Sering terjadi

Serfasius menyebut, peristiwa seperti ini bukan hal baru bagi warga desanya. Hal itu terjadi karena minimnya fasilitas kesehatan di desa.

Kondisi jalan menuju desa yang buruk juga menjadi salah satu penyebab kejadian itu terus berulang.

“Peristiwa seperti ini sudah berulang kali. Kendaran roda empat tidak bisa masuk, bisa masuk hanya roda dua tapi harus butuh tenaga juga untuk turun dorong lagi di beberapa titik. Persyaratannya pengendara harus punya nyali kuat. Kalau tidak punya nyali, lebih baik jangan paksa,” ujarnya.

Serfasius pun berharap, pemerintah bisa membuka mata terhadap kondisi yang dialami masyarakat di wilayahnya itu.

"Akses jalan ini yang sangat mendesak bagi kami di wilayah ini. Semoga pemerintah memperhatikan infrastruktur ke wilayah kami," jelasnya.

(KOMPAS.com/Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/09/155314278/sekitar-7-km-jalan-kaki-ibu-itu-minta-istirahat-30-menit-kemudian-bayinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke