Salin Artikel

Wali Kota Semarang Klaim Tingkat Keterisian RS Turun Drastis Setelah PPKM Darurat

Sebelumnya, angka BOR mencapai di atas 90 persen saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 selepas libur Lebaran.

Namun, angka BOR terus menurun semenjak diberlakukan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 hingga saat ini menjadi 56 persen.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan kasus Covid-19 di kotanya merangkak naik pada 26 Mei hingga 5 Juli lalu.

Dari 300 kasus bertambah menjadi 2.400 kasus sehingga menyebabkan antrean di IGD rumah sakit membeludak.

"Kita pergerakan signifikan 26 Mei sampai puncak 5 Juli. Dari 300-an naik 2.400 sekian. Kondisi rumah sakit penuh, ambulans penuh, oksigen sulit," kata Hendi kepada wartawan di Balai Kota Semarang, Selasa (27/7/2021).

Hendi menyebut penurunan angka BOR di Kota Semarang seiring diberlakukannya PPKM Darurat 3 sampai 20 Juli yang dilanjutkan PPKM Level 4.

Kendati demikian, kondisi ruang ICU rumah sakit masih penuh merawat pasien Covid-19.

"Saat ini ICU masih penuh tapi secara total BOR turun 56,27 persen. Kita punya 7 isolasi terpusat itu BOR-nya 27 persen," ungkapnya.


Di sisi lain, Hendi menegaskan angka kematian di Kota Semarang menurun dari 6,4 persen menjadi 6,2 persen.

Namun, angka tersebut masih terbilang tinggi karena standar pemerintah di bawah 5 persen.

"Angka kematian menurun dari 6,4 persen jadi 6,2 persen. Masih tergolong tinggi karena standar pemerintah di bawah 5 persen," ujarnya.

Hendi meminta masyarakat memeriksakan diri untuk mengetahui gejala Covid-19 sejak dini agar tidak terlambat diberikan penanganan.

"Kita lakukan edukasi ke masyarakat dan imbau agar tidak telat membawa ke rumah sakit, melakukan penanganan agar pasien bisa disembuhkan," jelasnya.

Meski perkembangan kasus Covid-19 di Kota Semarang membaik, Hendi mengingatkan masyarakat untuk belajar dari pengalaman pandemi gelombang kedua.

Masyarakat tetap diminta untuk waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Saya rasa masyarakat Semarang belajar dari pengalaman, begitu dahsyatnya gelombang Covid kedua tahun 2021. Kita ingatkan saja dengan percepatan vaksinasi dan protokol kesehatan dalam kegiatan mereka," tegasnya.

Hendi juga terus mengejar pencapaian herd immunity di wilayahnya dengan melakukan keliling vaksinasi di kelurahan yang jumlah penderitanya cukup tinggi.

Adapun delapan kantor kelurahan yang menjadi sentra vaksinasi bagi warganya berada di Kecamatan Banyumanik yakni Kelurahan Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudak Payung, dan Banyumanik.


Sedangkan Kecamatan Pedurungan yakni Kelurahan Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Pedurungan Tengah dan Palebon.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan vaksinasi jemput bola dilakukan dengan menggandeng  Komando Distrik Militer (Kodim) 0733 BS/ Semarang, serta Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang.

"Kami berharap seminggu (atau) dua minggu ke depan warga di sini sudah 70 persen yang divaksin," ucapnya.

Data siagacorona.semarangkota.go.id pada Selasa (27/7/2021) pukul. 17.30 WIB tercatat sebanyak 1.486 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Rinciannya sebanyak 984 orang dari Semarang dan 502 orang dari luar Kota.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/27/181532278/wali-kota-semarang-klaim-tingkat-keterisian-rs-turun-drastis-setelah-ppkm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke