Salin Artikel

Gerakan Teplekan, Wujud Solidaritas Wong Nganjuk Bantu Warga Terdampak Pandemi

Nantinya dana yang terkumpul disalurkan ke warga terdampak pandemi Covid-19.

Gerakan teplekan ini digagas Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. Ia bersama Forkopimda Nganjuk meluncurkan ‘Gerakan Teplekan Wong Nganjuk Peduli Dampak Covid 19’ di Pendopo Pemkab Nganjuk, Jumat (23/7/2021).

“Tujuannya (gerakan teplekan) apa? Kita ingin membangkitkan kesadaran gotong royong seperti dulu,” kata Marhaen saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (26/7/2021).

“Karena di sini bentuknya gerakan, silakan yang misalnya ingin membantu, bisa (menyalurkan) langsung enggih monggo (iya silakan), kita koordinir di Pemda juga monggo,” lanjut dia.

Marhaen menambahkan, gerakan teplekan ini semula ditujukan untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Nganjuk. Ternyata banyak warga dan perkumpulan yang turut menyumbangkan dana melalui gerakan ini.

“Bentuknya sumbangan sukarela tanpa tekanan. Tidak hanya ASN saja, banyak yang dari luar. Ini tadi saya juga menerima kurang lebih 445 paket dari Paguyuban Bakul Brambang, itu juga bagus, monggo (silakan),” tutur Marhaen.

“Kemudian juga dari Korpri. Terus kemudian dari yang lain, dari Bank Jatim, dari koperasi-koperasi Jumat itu juga kita terima,” sambung politikus PDI Perjuangan itu.

Dalam pelaksanaannya, kata Marhaen, gerakan tersebut dikoordinir Staf Ahli Bupati Nganjuk Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Hendro Djoko Soedarsono.

Marhaen menjamin pengelolaan dana yang terkumpul transparan.

“Kita ingin dalam pengelolaan ini transparan. Jadi kalau duit ada cash in, cash out-nya jelas. Barangnya in dan out-nya harus jelas, dan itu kita paparkan di salah satu media cetak yang ada di Kabupaten Nganjuk,” ujarnya.


Terkumpul Ratusan Juta

Menurut Marhaen, gerakan teplekan yang ia gagas cukup berhasil.

Sejak diuncurkan pada Jumat (23/7/2021), telah terkumpul dana kurang lebih Rp 185 juta. Dana tersebut belum termasuk yang belum dicatat oleh petugas.

“Kalau ditambah Rp 50-an juta dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) ya kurang lebih masih Rp 235-an juta lah,” kata Marhaen.

Dana yang terkumpul, lanjut Marhaen, diperuntukkan buat mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan warga yang belum tersentuh bantuan pemerintah.

“Saudara kita itu hampir kurang lebih 16 bulan, itu kan enggak pernah gajian. Apalagi mereka yang terdampak langsung misalnya PKL, terus kemudian orang yang jualan asongan, mereka yang jualan di sekolah-sekolah,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/26/172605978/gerakan-teplekan-wujud-solidaritas-wong-nganjuk-bantu-warga-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke