Salin Artikel

Cerita Warga Denpasar Jalani Isolasi Mandiri: Obat Beli Sendiri, Tak Ada dari Pemerintah

Bersama saudaranya, ia menjalani isolasi mandiri sejak Kamis (8/7/2021). Sementara sang ayah harus menjalani isolasi di RS Bali Mandara usai dinyatakan positif Covid-19.

"Selama isoman perasaan pasti kacau ya, isolasi mandiri, terus bapakku terpisah di RSBM sendiri, karena kebetulan saya ada gejala sama adik-adik, batuk pilek, sama panas, jadi harus isolasi," kata Wahyuni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Selama menjalani isolasi mandiri, Wahyuni mengaku tak pernah dikontrol tenaga medis dari Satgas Covid-19 Kota Denpasar.

Seluruh keperluan selama isolasi mandiri, ia terima dari teman, kerabat, hingga keluarga lainnya.

Keperluan itu seperti obat-obatan, sembako, dan kebutuhan mendesak lainnya.

"Obat-obatan itu aku beli sendiri dari luar. Kadang teman-temanku yang bawain. Jadi selama ini makanan, obat-obatan, itu aku dapatnya dari teman-tenanku. Jadi tidak ada dari pemerintah sama sekali," kata wanita yang tinggal di Denpasar itu.

Ia mengaku belum sempat melapor ke Satgas Covid-19 Kota Denpasar. Sebab, ia yakin data tentang isolasi mandiri telah sampai ke satgas setelah ayahnya terkonfirmasi positif Covid-19.


Ayahnya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes di RSBM.

"Saat aku tahu bapakku positif itu, itu aku tidak ada melapor kepada Satgas Covid-19, cuma itu kan harusnya dati RS sudah tahu bapak positif dan data langsung diberikan ke Satgas," kata dia.

Meski begitu, ia tak mau ambil pusing dengan bantuan pemerintah. Ia berharap isolasi mandiri yang dijalaninya segera selesai.

"Sudah bosan juga di rumah terus," kata dia.

Terpisah, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Bali, I Dewa Gede Rai mengaku, berdasarkan standar operasional prosedur, RS langsung menyampaikan informasi pasien yang menjalani isolasi mandiri ke satgas.

Namun, menurut Rai, banyak alamat yang diberikan oleh RS saat dikunjungi ke lapangan tak ada orang yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Mereka yang isolasi itu memilih pindah dari alamat awal yang disampaikan ke RS.

"Saat di rumah sakit bilang tinggal di jalan A, tapi pada isolasi dia tidak di sana, mungkin pindah ke rumah keluarga yang lain yang lebih memadai, ini yang banyak kita temukan dan kita sulit melacak," kata dia.


Untuk mengantisipasi itu, Rai mendorong seluruh pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri melapor kepada Satgas Covid-19 di masing-masing kelurahan atau desa.

Dengan begitu, pelacakan kepada pasien akan lebih mudah ditangani.

Ia pun memastikan, seluruh keperluan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri akan dipenuhi. Seperti sembako hingga obat.

"Makanya kita tetap dorong agar melapor ke Satgas, setalah laporan itu, nanti dari Puskesmas mengecek bagaimana kondisinya dan lainnya," tuturnya.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tercatat ada 3.528 pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri. Data itu terangkum per Selasa (13/7) kemarin.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/14/183038478/cerita-warga-denpasar-jalani-isolasi-mandiri-obat-beli-sendiri-tak-ada-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke