Salin Artikel

Mengenang Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong, Merakyat, Jago Nyanyi dan Pernah Jadi Penata Rambut

MANADO, KOMPAS.com - Meninggalnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong menyisakan kenangan dan rasa kehilangan bagi banyak orang, apalagi warga asli Sangihe.

Itu karena Helmud dikenal warga sosok yang rendah hati dan merakyat.

Helmud meninggal dunia saat perjalanan pulang dari Bali menuju Manado via Makassar, Rabu (9/6/2021). Helmud Hontong menumpangi pesawat Lion Air JT-740.

Helmud lahir di Desa Mahengetang, Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Pria kelahiran 9 November 1962 itu pernah duduk di kursi DPRD. Ia menjabat sebagai anggota DPRD Kepulauan Sangihe selama dua periode.

Helmud maju dalam pemilihan legislatif lewat Partai Golkar. Ia pun memegang jabatan strategis di Partai Golkar.

Khusus Golkar Sangihe, Helmud pernah menjabat sebagai Wakil Ketua dan Sekretaris partai.

Dari situ karir politik Helmud terus menanjak naik. Dia kemudian maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sangihe tahun 2017. Dia berpasangan dengan Jabes Gaghana sebagai Bupati Sangihe.

Keduanya pun menang di Sangihe. Jabes dan Helmud mampu menumbangkan petahana, Hironimus Makagansa yang diusung PDI Perjuangan.

Tak hanya di bidang politik dan pemerintahan, Helmud juga memiliki talenda menyanyi.

Terpantau, Helmud sering menyanyi hampir di setiap acara yang dihadirinya, di antaranya di gereja, pemerintahan dan lainnya.

Sebelum meninggal, Helmud terlihat menyanyi bersama Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen. Itu dilakukan di ruang kerja Andi Silangen di lantai III Kantor DPRD Sulut.

Terlihat baik Andi dan Helmud sangat menikmati lagu yang dinyanyikan berdua.

Andi sendiri merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Nusa Utara (Sangihe, Sitaro, dan Talaud).

Selain jago nyanyi, Helmud juga memiliki keahlian penata rambut.

Bahkan, Helmud yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Sangihe, ia tak sungkan menjalankan profesinya yakni penata rambut.

Dari pekerjaan itu, Helmud akhirnya meraih sukses hingga berhasil membangun usaha salonnya.

Meninggalnya Helmud menyisakan kesan mendalam bagi kerabatnya.

Salah satunya Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen.

"Shalom, kesan yang tak terlupakan, pertemuan terakhir Minggu lalu bersama Wakil Bupati Kabupaten Sangihe yang terkasih Bapak Helmud Hontong. Yohanes 14:1-2. Rumah sudah selesai. Selamat beristirahat dari jerih lelahmu. Untuk Keluarga yang ditinggalkan, TUHAN YESUS memberkati," tulis Andi di media sosialnya.

Sementara Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut, Raski Mokodompit juga mengenang almarhum Helmud yang dikenalnya sebagai sosok yang ramah dan rendah hati.

"Walaupun tidak aktif lagi di partai, Pak Helmud masih mengirimkan pesan kepada saya lewat WA saat Idul Fitri lalu. Jumat pekan lalu juga masih me-WA saya," ucap Raski mengenang.

Helmud juga dikenal sebagai sosok yang mementingkan kepentingan rakyat banyak.

Politisi Partai Golkar tersebut diketahui sempat mengirim surat permohonan pembatalan izin operasi pertambangan emas di wilayahnya sebelum diberitakan meninggal dunia.

"Iya. Pak Wakil Bupati memang bikin surat (tolak tambang). Almarhum memang menolak izin tambang. Tapi saya belum melihat suratnya," kata Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Gaghana saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (10/6/2021) malam.

Di media sosial Twitter, surat permohonan pembatalan izin operasi pertambangan emas di Kepualauan Sangihe yang ditandatangani Helmud beredar luas.

Dalam surat yang beredar tersebut, Helmud diketahui menandatanganinya pada 28 April 2021 lalu. Surat itu ditujukan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Namun surat tersebut dibuat tanpa menyertakan kop surat pemerintah Kabupaten Sangihe.

Jenazah Helmud kini sudah berada di Sangihe. Sejumlah warga terlihat memenuhi Pelabuhan Nusantara Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat (11/6/2021) pagi.

Mereka menunggu kedatangan KM Merit Teratai untuk ikut menyambut jenazah Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong.

Momen penjemputan oleh warga itu pun viral di media sosial.

Saat peti jenazah Helmud yang diselimuti bendera Merah Putih turun dari kapal, tampak sang istri dan anggota keluarga lainnya menyusul di belakangnya.

Terlihat pula ada beberapa anggota TNI, polisi, dan pejabat Pemerintah Kabupaten Sangihe ikut dalam penjemputan jenazah.

"Antusiasme masyarakat terhadap kedatangan jenazah di pelabuhan luar biasa, itu karena pak wakil bupati sangat dekat dengan masyarakat, dikenal orangnya rendah hati, jadi warga warga sangat merasa kehilangan," kata Pelaksana tugas Kepala Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Kabupaten Sangihe Abner Menaung saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Saat ini, jenazah Helmud disemayamkan di Rumah Dinas Wakil Bupati Sangihe.

"Dari pagi sampai saat ini masih dilakukan ibadah-ibadah penghiburan," sebutnya.

Pemakaman Helmud direncanakan berlangsung pada Senin (14/6/2021) sekitar 14.00 Wita.

Jenazah Wakil Bupati Sangihe akan dimakamkan di samping rumah pribadinya, Kelurahan Manente, Kecamatan Tahuna.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/11/164541078/mengenang-wakil-bupati-sangihe-helmud-hontong-merakyat-jago-nyanyi-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke