Salin Artikel

Bertemu Luhut, Kepala Daerah di Malang Raya Ingin Pembangunan Kereta Gantung dan LRT Cepat Terealisasi

Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (26/4/2021).

Transportasi massal berupa kereta gantung itu disampaikan oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dan Bupati Malang, Sanusi. Sedangkan pembangunan LRT disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji.

Mode transportasi massal ini sebenarnya sudah lama direncanakan. Namun, belum ada progres yang signifikan terkait pembangunannya.

"Kereta gantung masih on progress dengan menyiapkan regulasi dan dasar-dasar hukum yang harus kita kerjakan karena memang baru pertama kali ada kereta gantung di sebuah kota," kata Dewanti dalam sambutannya.

Dewanti mengatakan, kereta itu rencananya dibangun dengan skema modal dari investor dan masyarakat Kota Batu.

"Investornya bukan hanya investor besar, tetapi juga masyarakat Kota Batu," katanya.

Kereta gantung itu akan melintasi Jatim Park 3, Gangsiran Puthuk, Jatim Park 2, Kusuma Agrowisata, Gunung Seruk, Pos Pendakian Gunung Panderman, Gunung Punuk Sapi, Selecta, Putuk Gendero, Puncak Kalindra, Coban Talun, dan Bukit Jengkoang.

Estimasi biaya untuk pembangunan moda transportasi itu sebesar Rp 300 miliar.

Bupati Malang, Sanusi mengatakan, kereta gantung tidak hanya dibangun di Kota Batu. Transportasi itu juga akan dibangun hingga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, yang terpaut jarak sekitar 34 kilometer.

"Pembangunan kereta gantung sangat dinantikan realisasinya untuk memikat minat wisatawan yang mengunjungi Malang Raya terutama Kabupaten Malang," kata Sanusi.


Sanusi menilai, kereta gantung akan menjadi alternatif transportasi bagi wisatawan. Selain itu, kereta gantung juga menjadi daya tarik wisata.

"Realisasi kereta gantung ini sangat penting sebagai alternatif transportasi jika wisatawan ingin menghindari kemacetan. Dengan adanya kereta gantung wisatawan juga bisa menikmati keindahan panorama Malang Raya lewat atas," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, transportasi massal diperlukan untuk menunjang infrastruktur wisata.

"Diperlukan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata Malang Raya," katanya.

Sutiaji menyebutkan, salah satu infrastruktur penunjang yang dibutuhkan di Kota Malang adalah lintas rel terpadu (LRT).

Pada awal 2020, Sutiaji menyebutkan, Pemerintah Kota Malang sudah mendapatkan investasi senilai Rp 36 triliun dari China untuk proyek pembangunan LRT tersebut.

Luhut menyambut baik keinginan para kepala daerah itu. Menurutnya, Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

"Dari data yang kami lihat memang Malang ini merupakan kota yang bisa didorong ke depan. Dari SDM sangat mumpuni, jumlah universitas yang ada, pertaniannya dan pariwisata sangat ideal," kata Luhut.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/27/090813378/bertemu-luhut-kepala-daerah-di-malang-raya-ingin-pembangunan-kereta-gantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke