Salin Artikel

Mencicipi Permen Herbal untuk Imun Buatan Dosen di Salatiga

Permen herbal tersebut diinisiasi Dhanang Puspita dan Pulung Nugroho, dosen Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKSW.

Kepada Kompas.com, Dhanang mengatakan ide permen herbal muncul karena saat ini banyak masyarakat yang mulai konsumsi jamu untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Atau untuk merangsang imunitas yang disebut imunomodulator.

Ia mencontohkan di Suku Toraja yang menggunakan ramuan herbal dari daun miana untuk obat batuk.

Menurut Dhanang masalah yang muncul adalah jamu herbal rasanya pahit sehingga sulit dikonsumsi terutama untuk anak-anak.

Karena alasan itulah ia membuat permen herbal dalam bentuk jelly.

"Bahkan di daerah tertentu seperti di Suku Toraja, sejak dahulu ramuan herbal daun miana digunakan sebagai obat batuk," paparnya.

“Permasalahannya, jamu herbal rasanya pahit dan kurang dapat diterima oleh lidah sehingga tidak semua orang bisa mengkonsumsi. Karena itu perlu upaya agar jamu bisa dinikmati semua orang dan semua kalangan, termasuk anak-anak."

"Kami mencoba membuat permen herbal dalam bentuk jelly sehingga kita bisa mengenalkan produk herbal ke dalam permen,” terang Dhanang.

"Proses pembuatan permen herbal ini diawali dengan ekstraksi untuk mengeluarkan senyawa bioaktif dalam tumbuhan miana dan sambiloto."

"Setelah itu dilakukan pemekatan dengan cara menambahkan bahan pengikat yang bertujuan untuk mengentalkan cairan dan menyalut senyawa bioaktif agar tidak rusak saat pengolahan dan menutupi rasa pahit," ungkapnya.

Tak hanya miana dan sambiloto, permen herbal tersebut mengandung saponin, tanin, dan flavonoid.

"Zat tersebut bermanfaat sebagai antimikroba dan dan pemicu imunitas tubuh. Total kami memerlukan waktu dua hari untuk proses pembuatan permen ini karena membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk pengeringannya," jelas Dhanang.

Untuk satu kali produksi, mereka menghasilkan 500 butir permen. Dan permen tersebut dibagikan ke dosen dan mahasiswa FIK untuk tes rasa.

Rencananya permen tersebut akan diproduki secara massal.

“Sudah ada pembicaraan dengan pihak industri untuk memproduksi permen ini secara massal. Kami di lingkup akademisi melakukan penelitian dan hilirisasinya sudah dibicarakan dengan dunia industri,” sebut Dhanang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dian Ade Permana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/31/131500678/mencicipi-permen-herbal-untuk-imun-buatan-dosen-di-salatiga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke