Salin Artikel

Hari Raya Nyepi, Ribuan Turis Asing Pilih Berwisata ke Gili Trawangan

Lokasi wisata yang biasanya sepi karena pandemi Covid-19 itu dikunjungi lebih dari 1.000 wisatawan asing yang sebelumnya berada di Bali.

"Pastinya dari Bali tapi ada sebagian juga yang datang  dari luar Bali, tapi persentasenya sedikit, wisatawan asing yang datang, hampir 95 persen, sekitar 1.000 sampai 1.200 orang di Gili Trawangan dan Gili Air," kata Ketua Asosiasi Hotel Gili Kusnawan saat dikonfirmasi, Minggu (14/3/2021).

Menurutnya, kunjungan wisatawan asing ke Gili Trawangan dan Gili Air pasti menurun setelah perayaan Nyepi. Rata-rata kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Lombok Utara itu memang sedikt selama pandemi.

"Tapi dari hari Jumat kemarin kunjungan memang naik, dilihat kedatangan fast boat dari Bali, wisatawan yang turun (di tiga gili) sekitar 400 orang, dan Sabtu 600-an orang," katanya.

Angka itu didapat Kusnawan dari data syahbandar. Ribuan wisatawan asing itu tak hanya ke Gili Trawangan, tapi juga Gili Air dan Gili Meno. Namun, mayoritas berkunjung ke GIli Trawangan.

"Lumayan sampai dua hari, setelah kita terjun payung lagi seperti biasa. Kita berharap mereka lebih lama di Gili," kata Kusnawan.

Kusnawan juga menyoroti penyebab wisatawan kurang betah berlibur dalam waktu yang lama di Gili Trawangan. Salah satu alasan adalah tingginya biaya transportasi.

Kusnawan menyebutkan, kebanyak turis asing di Gili Trawangan adalah warga negara asing yang berada di Bali. Kemampuan ekonomi mereka tak seperti turis pada umumnya karen mengirit biaya hidup.

Oleh karena itu, Kusnawan memprediksi turis kiriman dari Bali itu hanya berada di Gili Trawangan selama tiga atau empat hari, yakni Jumat (12/3/2021) hingga Senin (15/3/2021).

50 Persen hotel di 3 Gili belum tentu terisi

Meski ada "serbuan" turis asing saat Hari Raya Nyepi, belum tentu 50 persen dari 900 hotel yang ada di obyek wisata tiga gili terisi semua.

Dalam kondisi normal, kata Kusnawan, Gili Trawangan biasanya dikunjungi 1.500 hingga 2.000 orang saat low season.

"Kondisi low season di 3 gili jumlah kedatangan wisatawan 3.000 orang, kalau kondisi high season mencapai 4.000-5.000 kedatangan, khusus Gili Trawangan sendiri mencapai 4.000 wisatawan, jadi kalau yang datang hanya 1.000 tidak kelihatan," ungkapnya.

Kepala Desa Gili Indah Wardana bersyukur dengan limpahan wisatawan asing dari Bali menuju Gili Trawangan. Apalagi, obyek wisata tiga gili benar-benar sepi sejak pandemi Covid-19 menghantam.

"Alhamdulillah, gili kebagian tamu untuk beberapa hari, karna ada acara Nyepi khususnya tamu tamu yang tinggal di Bali," kata Wardana.


Kedatangan ribuan wisatawan asing itu bisa menambah harapan bagi pelaku wisata di Trawangan. Sebab, para pelaku wisata sangat merasakan dampak pandemi Covid-19.

Meski begitu, para pelaku wisata diminta bersabar karena para wisatawan itu akan kembali ke Bali setelah Nyepi.

"Kemungkinan besok (Senin) sudah pada balik lagi mereka ke Bali," Kata Wardana.

Meski kedaangan ribuan turis, pihaknya tetap menekankan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Sebelum naik fast boat, turis harus menjalani rapid test antigen yang berlaku selama lima hari.

Wardana mengaku, sejumlah turis asing malas menggunakan masker. Apalagi, saaat berada di pantai dan bersepeda keliling pulau.

"Kalau dibilang bandel, mau bilang apa lagi, jarang yang pakai masker," keluh Kades Gili Indah.

Dari pantauan Kompas.com, sebelum Hari Raya Nyepi, kondisi di Gili Trawangan dan dua gili lainnya, benar-benar sepi.

Banyak hotel dan restoran yang tutup. Hanya sejumlah warung makan sederhana yang masih bertahan.

Para pelaku wisata yang menawarkan jasa snorkeling dan menyelam mati total karena menurunnya jumlah kunjungan turis.

"Sepi pokoknya terawangan, dan ada yang tahan kalau kondisinya begini terus," kata salah satu pegawai restoran di Gili Trawangan, Sofyan Pradana.

Salah satu warga Lombok Barat yang berlibur ke Trawangan, Ifan mengatakan, suasana pulau itu sangat berbeda dari biasanya.

"Semua tutup, sepinya kok terasa sekali ya, saya tidak pernah melihat Trawagan sepi begini," katanya sambil mengayuh sepeda yang disewanya dengan harga yang murah, turun 50 persen.

Upaya untuk bertahan

Segala upaya dilakukan para pelaku wisata di Trawangan untuk bertahan. Para pemilik hotel  menurunkan harga sewa hingga 65 persen.

Pengelola penyewaan sepeda juga tak jauh beda, mereka menurunkan harga sewa hingga 50 persen.


Salah satu pemilik penyewaan sepeda Iswandi mengatakan, kini dirinya mematok tarif sebesar Rp 25.000 per sepeda selama sehari. Biasanya, Iswandi memasang tarif Rp 50.000.

"Itu pun kalau ada yang sewa, sejak pandemi sepi, sepeda saya nganggur, kawan-kawan yang lain juga sama,  kalau malam seperti pulau mati, sepi," kata Iswandi.

Karenatak tahan dengan kondisi yang serba sulit, banyak pengelola yang melelang sepedanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Minta pemerintah berkolaborasi

Ketua Asosiasi Hotel Gili Kusnawan menilai faktor biaya transportasi dari Bali menuju kawasan tiga gili jadi faktor penentu untuk bisa menggaet wisatawan dari Pulau Dewata.

Saat ini, biaya transportasi dari Bali menuju tiga gili masih tinggi. Tiket kapal cepat dari Bali ke Gili Trawangan seharga Rp 300.000.

Para turis juga harus menjalani rapid test antigen sebelum menaiki kapal cepat dengan biaya Rp 150.000 hingga Rp 200.000. 

Sementara biaya cidomo dari pantai ke penginapan sebesar Rp 100.000. Untuk transportasi, turis harus menghabiskan biaya sekitar Rp 1 juta.

"Solusinya misalnya bisa kerja sama atau kolaborasi antara pengelola fast boat dengan cidomo dan pemilik hotel, jadi biaya transportasi bisa ditekan, siapa tahu turis bisa betah berlama-lama lagi di gili karena itu," kata Kusnawan.

Ia berharap pemerintah turun tangan mengatasi kendala seperti ini. Termasuk, melengkapi fasilitas informasi buat wisatawan seperti harga tiket kapal publik menuju tiga gili.

 "Saya berharap peran serta pemerintah (Dinas pariwisata Lombok Utara)  memberikan informasi yang jelas misalnya di bangsal atau pelabuhan, wisatawan butuh informasi waktu kedatangan boat, berapa biaya bus atau mobil dari Bangsal sampai ke Senggigi, Kota Mataram dan Bandara. Jangan sampai ada wisatawan yang merasa di bohongi terkait harga tersebut," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/15/061643878/hari-raya-nyepi-ribuan-turis-asing-pilih-berwisata-ke-gili-trawangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke