Salin Artikel

Kapolda Jabar Sebut Bus yang Kecelakaan Melalui Jalur yang Tidak Seusai

Dofiri mengatakan, penyebab kecelakaan baru dapat disimpulkan satu hingga dua hari ke depan.

Meski demikian, Dofiri menyoroti soal jalur lalu lintas yang dilalui bus nahas tersebut.

Menurut Dofiri, jalur tersebut bukan yang seharusnya dilalui oleh bus.

"Saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan. Tetapi yang pasti ini jalur alternatif yang seharusnya tidak dilalui bus besar. Selain itu, saat kejadian hujan," ujar Dofiri saat jumpa pers di lokasi kecelakaan di Tanjakan Cae, Wado, Kamis (11/3/2021).

Dofiri menuturkan, selain tidak diperuntukkan bagi kendaraan besar, jalur jalan provinsi penghubung Sumedang-Malangbong, Garut, ini juga memiliki medan yang curam.

Selain itu, jalur ini memiliki turunan cukup tajam dan berkelok-kelok.

"Jalur alternatif ini juga cukup curam dan berkelok. Sebenarnya tidak boleh dilalui kendaraan besar, dan memang jalur ini biasanya tidak dilalui bus besar. Ini juga kan busnya tidak biasa, bus pariwisata yang tidak biasa lewat sini," sebut Dofiri.

Dofiri menyebutkan, dari total 66 orang yang ada di dalam bus, sebanyak 27 orang tewas.

Sementara 39 orang lainnya mengalami luka ringan hingga luka berat.

"Total korban 66 orang, yang meninggal 27 orang dan selamat 39 orang," ujar Dofiri.

"Sekarang masih olah TKP, evakuasi bus akan dimaksimalkan menggunakan crane," kata Dofiri.

Bus yang membawa rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang, ini awalnya datang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang.

Bus rombongan ini baru kembali setelah ziarah dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/11/113132878/kapolda-jabar-sebut-bus-yang-kecelakaan-melalui-jalur-yang-tidak-seusai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke