Salin Artikel

Kisah Mbok Jainem, Warga Miskin yang Rumahnya Longsor akibat Luapan Sungai

Sungai yang membelah desa itu meluap dan menggenangi daerah sekitar.

Salah satu warga terdampak adalah  Mbok Jainem (70), lansia miskin yang tinggal di RT 01, RW 02, Desa Candirejo.

Akibat luapan sungai tersebut, rumah Jainem yang berada di tepi sungai dindingnya retak dan hampir roboh tergerus arus.

Sementara kamar mandi dan toilet yang berada di belakang rumah telah hilang disapu aliran sungai.

“Pawon niku mpun retak, jeding WC niku ilang (dinding dapur sudah retak, kamar mandi dan WC itu hilang),” kata Jainem saat ditemui Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).

Rumah Jainem memang berada di tepi sungai yang oleh warga sekitar dinamai Kali Candi.

Semula jarak antara rumah Jainem dengan bibir sungai sekitar lima meter, tapi karena tergerus arus Kali Candi kini jaraknya tinggal satu meter.

Adapun rumah Jainem amat sederhana, bentuknya seperti rumah tradisional beratap pelana.

Seperti rumah warga lainnya, dinding rumah Jainem juga dibangun menggunakan batu bata, hanya saja perekatnya berbeda.

Jika biasanya perekat batu bata berupa adonan pasir dan semen, maka dinding rumah Jainem menggunakan adonan tanah liat.

“Niki mpun dangu, mpun wonten 25 tahun niki (ini rumahnya sudah lama, sudah ada 25 tahun),” ujar Jainem menjelaskan mengenai kondisi rumah sederhana yang ditinggalinya.

Sementara anak laki-laki satu-satunya, Suroto, jarang tinggal di rumah karena merantau untuk berjualan bakso di Bandung, Jawa Barat.

“Suroto kerjo sadean bakso ten Bandung, nggih ten griyo (Suroto kerja jualan bakso di Bandung, kadang ya jualan di rumah),” ujar nenek yang kini rambutnya sudah memutih itu.

Kepala Desa Candirejo, Roni Giat Brahmanto, membenarkan keluarga Mbok Jainem termasuk golongan tidak mampu.

Keluarga Jainem juga tercatat sebagai penerima manfaat dari program keluarga harapan (PKH).

“Beliau (Jainem) sudah ter-cover PKH. Di sini itu Pak Suroto masih satu KK dengan Mbok Jainem,” tutur Roni.

Rumah baru untuk Mbok Jainem

Mendengar adanya rumah di Desa Candirejo yang terancam longsor akibat tergerus arus sungai, sejumlah pengusaha di Nganjuk dan Korem 081/DSJ Madiun bergotong-royong mendirikan rumah baru untuk Mbok Jainem.

Rumah baru itu dibangun di lahan milik keluarga Jainem, yang lokasinya cukup jauh dari bibir sungai sehingga lebih aman.

Selain Exindo, pembangunan rumah ini juga dibantu UD Poernama Jaya Nganjuk.

“Ini fardhu kifayah, kewajiban sosial kita,” sebutnya.

“Ini pembangunannya enggak usah terburu-buru, supaya hasilnya bisa maksimal. Walau ini program sosial rumah bantuan, tapi jangan kita kerjakan asal-asalan. Harus kita kerjakan yang terbaik buat Mbok Jainem,” paparnya.

Pembangunan rumah baru untuk Mbok Jainem dimulai hari ini.

Sementara hari ini Danrem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Waris Ari Nugroho juga berkunjung ke lokasi untuk memberikan bantuan untuk Mbok Jainem.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/27/18462561/kisah-mbok-jainem-warga-miskin-yang-rumahnya-longsor-akibat-luapan-sungai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke