Mereka tak menerima dengan meninggalnya seorang remaja berinisial RJK pada Minggu, sekitar pukul 08.30 WIB.
RJK meninggal diduga karena kecelakaan tunggal di kawasan Perumahan Dokarim, Sorong.
Remaja itu memacu sepeda motor dari arah kilo menuju kampung baru. Tiba-tiba, korban terjatuh dan mengalami luka serius di bagian kepala.
"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Sorong, namun nyawa tidak tertolong," kata Kapolsek Sorong Kota Kompol Salim Nurlili di lokasi, Minggu.
Salim menjelaskan, keluarga korban tak terima korban meninggal karena kecelakaan. Mereka menduga korban meninggal karena dianiaya.
Tetapi, Salim memastikan korban meninggal karena kecelakaan. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi di lapangan.
Polisi juga tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Adanya ketidakpuasan terhadap aksi ini, disebabkan karena mereka merasa yang bersangkutan meninggal akibat adanya penganiayaan, namun sekali lagi kami bantah itu tidak betul," kata Salim.
Aksi blokade jalan masih berlangsung hingga Senin (22/2/2021) pagi. Warga membakar ban di tiga titik.
Setelah bernegosiasi dengan petugas Polres Sorong Kota, warga akhirnya membuka blokade jalan.
https://regional.kompas.com/read/2021/02/22/10595521/tak-terima-seorang-remaja-meninggal-karena-kecelakaan-warga-blokade-jalan-di