Salin Artikel

Kisah di Balik Bangkai-bangkai Kucing yang Tersebar di Jalan

Bangkai-bangkai kucing tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan berserakan dalam plastik di kawasan Jalan Lingkar Selatan, Banjarmasin Selatan, Jumat (5/2/2021).

Kondisi bangkai kucing di kawasan Jalan Lingkar Selatan itu berlumur darah dan beberapa mengalami patah tulang.

Temuan tersebut kemudian diunggah di media sosial dan viral.

Namun mulanya warga sekitar belum mencurigainya.

Warga baru mengetahui isi karung dan plastik ialah bangkai kucing ketika sudah mulai berserakan.

"Dari pengakuan warga, mereka tidak berani buka, pas Jumat siang sudah berserakan," kata Fachrurrazi.

Saat itu warga dan dirinya belum bisa memastikan penyebab kematian kucing-kucing tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi mengatakan, polisi akhirnya menangkap pria yang diduga bertanggung jawab atas pembuangan bangkai kucing itu.

Pria berinisial JS (21) itu dibekuk tak jauh dari lokasi penemuan bangkai kucing pada Selasa (9/2/2021).

"Terduga pelaku diamankan oleh personel saat berada di Jalan Lingkar Dalam kota Banjarmasin," kata Alfian, Rabu (10/2/2021).

JS adalah seorang pegawai di sebuah petshop.

Polisi lalu memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik petshop.

Dia menyebut kucing-kucing itu bukan dibunuh.

"Itu bukan pelaku pembunuhan kucing, jadi kucing-kucing itu milik petshop yang sudah mati karena sakit," ujar Kombes Rachmat Hendrawan kepada wartawan, Rabu (10/1/2021)

Pemilik petshop sebetulnya meminta JS untuk mengubur, namun justru dibuang di tepi jalan.

"Setelah mati, disuruhlah orang itu untuk mengubur, ternyata tidak dikubur," ungkapnya.

Namun polisi masih mendalami kebenaran dari informasi yang diperoleh dari para saksi itu.

Dia mengaku tidak mengubur kucing karena takut dimarahi masyarakat sekitar.

"Iya, saya sebelumnya disuruh bos mengubur, lalu saya bersama teman menuju Jalan Lingkar Selatan," ucapnya.

"Karena takut dimarahi masyarakat, bangkai kucing itu tidak kami kuburkan dan sebelum viral video itu kucing belum berbau," terang dia.

Pemilik petshop minta maaf

Pemilik Green Petshop, Y, mengakui bangkai-bangkai itu berasal dari tokonya.

Menurutnya, 15 kucing itu tidak mati bersamaan, namun terakumulasi dalam beberapa waktu.

"Saya sudah memberikan perintah kepada saudara JS untuk menguburkan. Sejak awal kucing-kucing itu mati dan terakumulasi, namun JS selalu menunda," kata Y.

Dia mengatakan memberi imbalan kepada JS untuk menguburkan bangkai kucing, namun ternyata hanya dibuang di jalan.

Meski demikian, Y meminta maaf atas kejadian itu.

"Saya selaku pengelola toko Green Petshop meminta maaf kepada masyarakat Indonesia khususnya Banjarmasin mengenai pembuangan bangkai kucing yang tersebar di pinggir jalan," ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/12/15000071/kisah-di-balik-bangkai-bangkai-kucing-yang-tersebar-di-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke