Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi yang telah melakukan peninjauan ke lokasi memberikan beberapa rekomendasi bagi masyarakat maupun aparat kewilayahan yang berwenang.
Kepala PVMBG Badan Geologi Andiani mengatakan bahwa agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan mandiri terhadap perkembangan retakan.
Jika terjadi perkembangan segera melaporkannya ke aparat yang berwenang.
Tutup retakan tanah dengan lempung
"Segera menutup retakan dengan tanah liat atau lempung, memadatkannya, serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan untuk mengurangi peresapan air," ujarnya melalui rilis ke Kompas.com, Rabu (10/02/2021).
Ia pun merekomendasikan agar sosialisasi pengenalan gerakan tanah lebih ditingkatkan.
Kemudian, masyarakat di sekitar lokasi bencana untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Serta, meningkatkan gerakan menanam pohon.
Tanam pohon berakar kuat
"Penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam untuk memperkuat lereng," ucapnya.
Peristiwa bencana gerakan tanah yang terjadi pada Minggu (13/12/2020) sekitar pukul 18.00 WIB ini menyebabkan 56 kepala keluarga atau 168 jiwa mengungsi.
Tak ada korban jiwa dalam bencana ini, assessment, evakuasi warga, perbaikan hingga distribusi bantuan terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.
https://regional.kompas.com/read/2021/02/10/11303371/rekomendasi-pvmbg-tanam-pohon-berakar-kuat-di-lokasi-tanah-bergerak-sukabumi