Salin Artikel

Program Baru Ridwan Kamil, Tambah 5 Nakes Per Puskesmas untuk Urus Covid-19

Dalam program itu, akan ada penambahan lima tenaga kesehatan di tiap Puskesmas yang khusus menangani Covid-19.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, target program itu yakni meningkatkan kepatuhan warga tentang penerapan protokol kesehatan di angka 80 persen. 

Kemudian, pengujian 1 per 1.000 penduduk, 80 persen kasus positif dilacak kontak eratnya dalam 72 jam.

Lalu, 90 persen kontak erat melakukan karantina mandiri, dan 12 kabupetan kota penerima program memiliki rencana penguatan pelayanan kesehatan primer pada 2022.

"Di 2020, petugas yang mengurus Covid-19 tercampur dengan urusan lain di luar Covid-19. Sementara tugas petugas Covid-19 itu intens harus melacak orang," ucap Emil, dalam keterangan tertulisnya.

"Kalau betul sakit dan tidak lapor, harus datang, tidak bisa di-handle oleh SDM eksisting. Program Puspa ini menambah satu puskesmas dengan 5 orang khusus mengurus Covid-19." 

Ia menjelaskan, kehadiran Tim Puspa yang terdiri dari tiga orang nakes baru (junior) dan dua orang pendamping dari puskesmas.

Mereka diharapkan bisa membuat proses 3T (tracing, testing dan treatment) lebih baik sehingga kasus bisa turun dengan cepat.

"Mari 2021 kita perkuat benteng di puskesmas. Mudah-mudahan program Puspa ini perang melawan Covid-19 bergeser ke puskesmas," tutur Emil.

Penguatan Puskesmas

Puspa sendiri menjadi inovasi dan komitmen Jabar untuk program penguatan di puskesmas sekaligus melaksanakan arahan Presiden terkait aktivasi puskesmas sebagai simpul penanganan Covid-19.

Puspa menjadikan puskesmas sebagai pusat untuk pencarian dan penelusuran kasus Covid-19, pemantauan dan penanganan kasus Covid-19, Pusat Informasi dan Data Berkualitas, serta penggerak kolaborasi.


Dengan keterbatasan anggaran, Puspa baru akan diimplementasikan di 100 puskesmas yang tersebar di 12 daerah, yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Sumedang, dan Kab. Bandung Barat.

12 kabupaten kota tersebut dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, antara lain data kasus positif Covid-19 terkonfirmasi, data kasus probable dan kontak erat, hingga data SDM Kesehatan.

"Karena anggaran kami terbatas, Rp 80 miliar hanya sanggup untuk 100 puskesmas. Artinya butuh Rp 800 miliar untuk seribuan puskesmas se-Jabar. Maka dukungan pusat sangat kami butuhkan. Mari investasi di hulu, jangan hanya di hilir," jelas Emil.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Dewi Sartika melaporkan, hingga 31 Januari 2021, jumlah pendaftar Tim Puspa mencapai 4.321 tenaga kesehatan. Pendaftaran terus dibuka hingga 7 Februari mendatang di situs web jabarprov.go.id.

"Dalam implementasinya, program ini akan memperkuat puskesmas dengan penambahan 500 orang, 300 orang seleksi terbuka dan 200 orang dari internal puskesmas yang bekerja di tim interprofesi, diseleksi dan dilatih dengan komprehensif secara online," kata Dewi. 

https://regional.kompas.com/read/2021/02/01/19304831/program-baru-ridwan-kamil-tambah-5-nakes-per-puskesmas-untuk-urus-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke