Salin Artikel

"Kalau Warga Tidak Patuh, Kasus Terus Bertambah dan Ruang Isolasi Penuh, Apa Tidak Kasihan"

Imbauan itu disampaikan menyusul tingginya kasus positif Covid-19 di Kota Madiun dalam beberapa waktu terakhir.

Tercatat, sebanyak 740 kasus positif Covid-19 di Kota Madiun hingga Rabu (20/1/2021).

Dari jumlah itu, 478 pasien sembuh, 66 orang dirawat, 143 orang isolasi mandiri, dan 53 meninggal.

"Kalau warga tidak patuh dan kasus terus bertambah, sedang ruang isolasi penuh, apa tidak kasihan," kata Maidi lewat keterangan tertulis, Rabu.

Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Madiun juga membuat ruang isolasi di rumah sakit mulai penuh. Beberapa rumah sakit tak bisa lagi menampung pasien Covid-19 untuk sementara.

Pemkot Madiun pun memutar otak untuk menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.

"Pemerintah memang berkewajiban menyiapkan dan ini sedang kita upayakan. Tetapi masyarakat juga harus patuh. Jangan maunya sendiri," ujar Maidi.

Maidi menambahkan, kondisi ini semakin sulit karena keterbatasan tenaga medis yang dimiliki pemerintah kota.

Apalagi, banyak tenaga medis yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri. Di satu sisi, pasien yang harus dirawat terus bertambah.


Maidi meminta masyarakat peduli dengan menjaga diri sendiri dan keluarga agar tak tertular. Sehingga, tak menambah beban tenaga medis.

"Kalau masyarakat acuh, kasus semakin banyak sedang tenaga medis dan sarananya terbatas. Artinya, penanganan tak akan berjalan maksimal,” jelas Maidi.

Pinjam kereta api isolasi

Pemkot Madiun berusaha menambah kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 karena rumah sakit yang mulai penuh.

Salah satu cara dengan meminjam gerbong kereta api isolasi milik PT Industri Kereta Api (INKA).

Gerbong itu akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19 di Kota Madiun dan sekitarnya.

“Saya berterima kasih sekali kepada PT INKA yang menyiapkan gerbong-gerbong kereta untuk ruang isolasi. Insya Allah akan kami pinjam untuk Kota Madiun dan sekitarnya," kata Maidi.

Maidi bersama stafnya sempat meninjau emergency medical train (EMT) milik PT INKA yang berada di Jalan Yos Sudarso No 71, Kota Madiun.

PT INKA memiliki EMT yang terdiri tiga trainset dengan total 24 gerbong. Rinciannya 18 gerbong untuk pasien dan enam gerbong untuk tenaga medis dan kesehatan.


Kereta medis darurat tersebut dapat menampung 252 pasien dan 72 tenaga medis.

Tak hanya itu, kereta itu dilengkapi fasilitas kesehatan seperti lemari penyimpanan obat, lemari pendingin, alat bantu pernafasan lengkap dengan oksigennya dan alat medis lainnya.

"Alatnya sudah lengkap dan terus kita koordinasikan untuk tenaga medisnya. Semoga dalam minggu-minggu ini sudah bisa digunakan," kata Maidi.

Meski sudah siap meminjam kereta medis darurat itu, Maidi tetap berharap gerbong itu tak pernah terpakai.

Ia tak ingin ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Madiun. Jika terpaksa digunakan, ia berharap tak semua rangkaian terisi pasien Covid-19.

(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/21/09144851/kalau-warga-tidak-patuh-kasus-terus-bertambah-dan-ruang-isolasi-penuh-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke