Salin Artikel

Menyambangi Pawpaw Cafe, Hiburan Berkonsep Unik di Tengah Pandemi Covid-19

SURAKARTA, KOMPAS.com – Sore itu, cuaca di Surakarta, Jawa Tengah nampak mendung, Sarah (45) beserta Fahri suaminya mengunjungi Pawpaw Cafe di Jalan Ronggowarsito Nomor 42, Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon.

“Sebenarnya pengen ke sini sudah lama, kebetulan ada acara di rumah saudara selesainya siang di daerah Keprabon, dan mumpung tidak hujan. Jadi baru sempat hari ini mengunjunginya,” kata Sarah kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Bukan tanpa alasan Sarah dan suami singgah ke sana. Ini karena di Pawpaw Cafe, pengunjung bisa bermain leluasa dengan kucing, Mereka sendiri penyuka kucing sejak lama.

Sebelum berkunjung, dirinya sudah melakukan reservasi untuk jam 15.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) terlebih dahulu melalui Whatsapp Pawpaw Cafe.

Pasalnya, selama pandemi, kafe tersebut memang memberlakukan sistem reservasi untuk pengunjung.

“Kalau saya pribadi, baru ini mendengar konsep yang unik dan pertama di Surakarta seperti Pawpaw Cafe ini, jadi tertarik untuk datang,” kata Sarah yang tinggal di Kaliyoso.

Meski bisa bermain leluasa dengan Kucing, bukan berarti kondisi kafe kotor dan tidak terawat.

Justru sebaliknya, ruangan di Pawpaw Cafe bersih. Meskipun banyak kucing, tapi bulu-bulunya tidak menempel di mana-mana. Kondisi ruangan pun harum.

Sarah menceritakan, untuk masuk ke kafe ini, ada aturannya. Dia harus melepas alas kaki, melakukan pengecekan suhu, dan memakai hand sanitizer.

Dua syarat terakhir termasuk dalam protokol kesehatan yang juga diterapkan di kafe tersebut.

“Kalau untuk tiket masuknya, tadi sudah diberitahu petugas, bayarnya Rp 15.000 per orang per jam yang dibayarkan di akhir kunjungan.

Harga makanan dan minuman ringan di Pawpaw Cafe juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 29.000.

Adapun makanan ringan yang dijual yakni kentang goreng, risol ayam sayur, pisang coklat, kroket, nugget, dan Taiwanese Milk Mochi.

Selain itu, juga ada menu spesial yang stoknya terbatas seperti Paw Creamy Milk, Paw Coffee, dan Paw Platter.

“Tadi juga ditawari beli makanan kucing yang bisa diberikan waktu main dengan kucing–kucing di kafe ini. Saya beli cukup murah, cuma Rp 5.000 per plastik,” jelasnya.

Ia menilai, harga tersebut cukup terjangkau bagi pengunjung yang ingin datang untuk bersantai atau membawa keluarganya.

Sarah pun mengaku senang bisa berkunjung ke Pawpaw Cafe dan berharap di lain waktu bisa mengunjunginya lagi.

“Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, bersantai di tempat yang privat, seperti Pawpaw Cafe lebih aman untuk diri sendiri dan keluarga,” imbuhnya.

Menerapkan protokol kesehatan

Sementara itu, pendiri Pawpaw Cafe, Nadia mengatakan, kafe tersebut didirikan Kamis (9/7/2020).

Nadia menceritakan, rencana membuka kafe sudah ada sebelum pandemi. Tanggal rilis juga sudah diputuskan. Tak disangka, bertepatan dengan pandemi Covid-19.

Tak ingin mengundurnya, maka Nadia putar otak untuk melakukan beberapa penyesuaian.

“Penyesuaian itu kami lakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Nadia yang juga mahasiswi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI) kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2021).

Protokol kesehatan tersebut, yakni wajib mencuci tangan sebelum masuk dan wajib menggunakan masker saat di kafe.

“Kami juga membatasi jam buka kafe, yakni pukul 15.30 sampai dengan 22.00 WIB pada Senin hingga Jumat, dan 12.00-22.00 WIB untuk Sabtu Minggu,” jelasnya

Termasuk dalam protokol adalah pemberlakuan reservasi seperti yang juga dilakukan pengunjungs eperti Sarah. Ini dilakukan oleh Nadia untuk membatasi jumlah pengunjung.

Reservasinya bisa melalui direct message (DM) di Instagram @Pawpawcafe atau Whatsapp di nomor 083830498236,” katanya.

Lebih lanjut, Nadia menuturkan, jumlah reservasinya pun dibatasi setiap 1 jam maksimal 25 pengunjung.

“Jadi, kalau lebih dari 25 pengunjung, nanti akan dimasukkan kloter selanjutnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, bagi pengunjung yang telah melakukan reservasi namun terlambat datang 10 menit, maka dianggap batal.

“Peraturan soal keterlambatan itu tentunya juga sudah kami ingatkan saat pengunjung reservasi via Whatsapp,” imbuhnya.

Dengan segala "aturan" itu, ia berharap kafe miliknya selalu aman sekaligus dapat menjadi alternatif hiburan di tengah pandemi.

Nadia juga bercerita mengenai awal dibentuknya kafe kucing ini. Ia mengaku memang menyukai dan sempat memelihara beberapa kucing.

“Waktu dulu indekos, saya suka merawat kucing liar secara sembunyi-sembunyi, ” kata Nadia.

Berangkat dari hal itu, Nadia mulai berpikir betapa tidak enaknya mereka yang suka kucing, tetapi tempat indekos melarang untuk memelihara hewan.

Hingga saat ini, Nadia mengaku, telah memelihara 15 kucing berbagai jenis di Pawpaw Cafe untuk menghibur para pengunjung.

“Namun, tidak semuanya dilepas bebas, hanya 8 dengan jenis persia dan angora yang bisa diajak main pengunjung,” jelasnya.

Menurut Nadia, hal itu ia lakukan agar kesehatan kucing-kucingnya tetap terjaga dan terawat.

“Soalnya, terkadang kucing kami juga bisa stress kalau terlalu lama diajak bermain. Apalagi, usia kucing yang paling kecil di sini baru 5 bulan,” jelasnya.

Untuk menjaga kesehatan kucing di Pawpaw Cafe, Nadia menuturkan, ia rutin melakukan vaksin dan memandikannya.

“Untuk memandikan, kadang saya berdua dengan teman, kadang menggunakan jasa salon hewan untuk grooming,” jelasnya.

Meski demikian, Nadia mengatakan, seperti manusia, kucing juga bisa sakit. Sakitnya ringan biasanya pilek, demam, atau terkena jamur.

Jika hal itu terjadi, Nadia biasanya akan segera membawa kucing yang sakit ke klinik hewan agar tidak menulari kucing lainnya.

Dengan demikian, Nadia memastikan Pawpaw Cafe selalu mengutamakan kesehatan kucing maupun pengunjung yang datang.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/12/16275191/menyambangi-pawpaw-cafe-hiburan-berkonsep-unik-di-tengah-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke