Salin Artikel

Terus Dekap Adik Berusia 10 Bulan, Bocah 5 Tahun Trauma Saksikan Sang Ibu Dibunuh, Ini Ceritanya

Titik ditemukan tewas dengan leher penuh luka pada Senin (9/11/2020) di rumahnya d Rusunawa Blok D Lantai 1, Palembang.

Wati tetangga korban mengatakan, Z bercerita kepadanya jika melihat Suryanto masuk ke rumahnya melalui ventilasi dengan memanjat bagian belakang rumah.

Saat itu sang ibu sedang tiduran menggunak headset. Lalu pelaku yang dipanggil Z dengan panggilan "Om Yanto" langsung menganiaya ibunya di atas tempat tidur.

"Kata anak korban, ibunya tiduran sambil pasang headset, pelaku masuk dan langsung menganiaya korban di tempat tidur," ucap Wati.

Dalam keadaan terluka setelah dianiaya, Titik Handayani keluar rumah untuk meminta pertolongan. Sementara Suryanto kabur dengan cara melompat dari lantai dua

Wati bercerita jika ia yang bertanya kepada Z siapa pelaku yang membunuh sang ibu.

“Saya tahu kalau yang membunuh korban itu Yanto, setelah bertanya kepada anak korban,"

"Pikir saya anak korban yang umurnya sudah 5 tahun pasti sudah mengerti. Ketika ditanya, kata anak korban Om Yanto yang menusuk ibu," tutur Wati.

Wati yang mengetahui pembunuhnya adalah Suryanto langsung memberi informasi kepada warga.

Warga langsung mencari pelaku ke rumahnya d Blok D nomor 21, tapi nihil.

Wati memastikan bila pelaku kabur ke rumah kakak iparnya, lantaran pelaku ini tidak memilki keluarga di Palembang.

“Saya ikut polisi ke rumah kakak iparnya. Saya tahu rumah kakak iparnya si pelaku ini. Ternyata sampai di rumah kakak iparnya pelaku ini, dia ada di situ. Polisi langsung menangkap pelaku," jelasnya.

Sementara itu sejak menyaksikan pembunuhan sang ibu, kondisi kesehatan Z terus menurun. Ia mengalami demam tinggi dan terus menyebut nama pembunuh ibunya.

Menurut Lisna, tetangga Titik Handayani, sesaat saat kejadian pembunuhan, Z anak tertua korban terus menggendong adik bayinya yang masih berusia 10 bulan.

Meski sedang demam, Y seolah tak ingin membuat adiknya yang masih bayi itu melihat kondisi mengenaskan sang ibunda yang tewas dibunuh.

"Anaknya yang paling tua, terus saja gendong adiknya. Tidak mau jauh-jauh. Terlihat jelas bahwa anak itu trauma," ujar Lisna, tetangga Titik Handayani.

Hal senada juga disampaikan oleh Zilam keluarga korban. Ia mengatakan selama demam, Z sering mengigau dan selalu menyebut nama pembunuh ibunya.

"'Mama dibunuh Om Yanto', selalu bilang begitu. Ya, ini kan karena anak-anak, dia trauma berat karena menyaksikan langsung ibunya dibunuh, sebab dia tidur sama ibunya," kata Zilam saat berada di Rusunawa Blok D Lantai 1, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (11/11/2020).

Untuk sementara, mereka mengatakan kepada Z jika ibunya sedang dirawat di rumah sakit. Keputusan tersebut diambil karena keluarga khawatir dengan kondisi Z yang masih trauma.

Anak korban sempat diungsikan ke rumah singga di Jakabaring Palembang. Lalu Z dan adiknya dibawa oleh ayah kandungnya ke Jakarta.

"Kami bilang ibu lagi sakit dirawat di rumah sakit. Tiap hari anaknya nanyain terus ibunya, melihat ini kami sedih."

"Korban ini punya dua anak, kedua anaknya itu sekarang sudah dijemput papanya dari Jakarta untuk dibawa. Korban sudah lama pisah dan menghidupi keluarganya sendiri," ujar Zilam.

Ia pun masih tak menyangka jika Titik tewas di tangan Yanto karena selama ini, Titik dikenal sebagai orang yang baik.

"Kami minta pelaku harus dihukum setimpal," harapnya

Suryanto nekat membunuh Titik karena ia dendam saat korban menghina ia dan istrinya dengan kata-kata kasar.

Ia kemudian mendatangi rumah Titik pada Senin dinihari dan menganiaya korban hingga tewas dengan luka di leher.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Farid Assifa), Sripoku.com

https://regional.kompas.com/read/2020/11/12/08070081/terus-dekap-adik-berusia-10-bulan-bocah-5-tahun-trauma-saksikan-sang-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke