Salin Artikel

Berburu Ikan Mabuk di Aliran Sungai Bengawan Solo...

GRESIK, KOMPAS.com - Kumbohan selama ini rutin dinanti oleh warga di Kabupaten Gresik dan Lamongan, Jawa Timur, yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Tradisi tahunan ini berisi agenda mencari ikan-ikan 'mabuk' yang siap ditangkap. 

Ungkapan 'mabuk' di sini bukan dalam arti sebenarnya, melainkan ikan banyak yang coba menepi lantaran adaptasi.

Ini biasa terjadi ketika hujan pertama kali membasahi kawasan tersebut, setelah musim kemarau yang melanda.

"Fenomena ini kan ada setiap tahun, biasanya saat hujan deras pertama setelah kemarau. Makanya kemarin saya dikabari teman yang ada di sini, dan subuh tadi datang ke sini. Memang sengaja cari ikan yang munggut (mabuk)," ujar Hari Murianto, yang mengaku berasal dari Sepanjang, Sidoarjo, saat ditemui di bantaran Sungai Bengawan Solo, Selasa (3/11/2020).

Berbekal peralatan menangkap ikan menyerupai senapan angin, Hari bersama banyak warga lain yang ada di Desa Karangcangkring, Kecamatan Dukun, Gresik, seperti berlomba untuk mencari ikan sebanyak-banyaknya dengan peralatan yang mereka bawa.

Warga baik muda hingga paruh baya, laki-laki maupun perempuan, terlihat cukup antusias dalam menangkap ikan.

Selain peralatan tangkap ikan menyerupai senapan angin seperti milik Hari, warga juga ada yang tampak membawa jala, tombak ikan, hingga jaring.

"Tadi pagi setelah subuh sih banyak orang yang cari ikan, sekarang sudah banyak yang pulang, sebab ikannya juga sudah tidak lagi banyak ke tepian," ucap Hari.

"Saya sendiri tetap di sini, karena sudah jauh-jauh dari Sidoarjo. Masak sudah menempuh perjalanan jauh jam segini sudah balik, tanggung jadi sekalian sampai sore," lanjut dia.

Hari mengaku, seperti ikan dari hasil tangkapan kumbohan pada tahun-tahun sebelumnya, maka ikan yang diperoleh dari Sungai Bengawan Solo kali ini juga akan diberikan kepada kerabat maupun tetangga di sekitar tempat tinggalnya di Sepanjang, Sidoarjo.


"Ikannya macam-macam, ada mujair, ikan bader, udang congah, keting, nila, macam-macam. Ini nanti tidak saya makan sendiri, tapi sebagian biasanya saya kasih kepada tetangga dan kerabat," kata Hari.

Sementara warga Desa Karangcangkring, Rochmadi mengatakan, sejak Senin (2/11/2020) memang sudah banyak orang yang beradu nasib menangkap ikan di sepanjang aliran Bengawan Solo di wilayah desanya.

Dengan peralatan yang dimiliki, mereka coba mendapatkan ikan yang sedang munggut di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.

"Bahkan sebagian wilayah di Lamongan itu sudah ada yang melakukan kumbohan sejak Minggu (1/11/2020). Kalau di sini, baru kemarin dan sekarang ini, lumayan buat dimasak sebagai lauk makan," tutur Rochmadi.

Selain Desa Karangcangkring, satu tempat lain di Kabupaten Gresik yang warganya turut antusias merasakan kumbohan adalah Desa Jrebeng, yang berada di Kecamatan Dukun.

Kepala Desa Jrebeng Suja'i mengatakan, tradisi ini memang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun.

"Setiap kali hujan turun pertama kali, pasti banyak ikan munggut di sepanjang aliran Bengawan Solo. Ikan inilah yang coba diperebutkan oleh warga," kata Suja'i.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/03/16110711/berburu-ikan-mabuk-di-aliran-sungai-bengawan-solo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke