Salin Artikel

Sejumlah Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung di Sarolangun

Angin kencang membuat rumah-rumah bergoyang dan atap-atap rumah beterbangan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Namun, tiang listrik roboh akibat angin kencang menyebabkan lampu padam hingga 10 jam.

"Angin kencang. Anak kerbau saya mati disambar petir. Sampai ratusan rumah yang rusak," kata Doni Arianto, seorang guru sekolah yang juga warga Desa Rangkiling Simpang melalui telepon, Senin (19/10/2020).

Dia mengatakan, tidak ada rumah yang sampai roboh.

Namun, atap seng yang menutup rumah sampai melayang dibawa angin.

Selain itu, ada beberapa fasilitas umum seperti madrasah dan kuburan yang tertimpa pohon tumbang.

"Sampai sekarang belum ada mendapat bantuan. Banyak warga yang bergotong royong, membangun kembali rumah mereka sendiri," kata Doni yang juga mantan Ketua BPD Rangkiling.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun Trianto menjelaskan, pihaknya sedang memetakan jumlah korban untuk diberikan bantuan.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, ada sekitar 100 rumah yang mengalami kerusakan.

Dari jumlah itu, 50 rumah mengalami kerusakan berat dan selebihnya kerusakan sedang dan ringan.

Trianto juga membenarkan bahwa fasilitas umum seperti sekolah madrasah dan balai pertemuan desa tertimpa pohon tumbang.

"Tim BPBD sudah turun ke lokasi membantu warga membersihkan puing-puing, melakukan pendataan," kata Trianto.

Sementara itu, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan PLN soal jaringan listrik yang putus dan rusak.

Masyarakat sekitar juga membantu membersihkan puing dan batang pohon yang menutup jalan.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/19/10470401/sejumlah-rumah-rusak-diterjang-puting-beliung-di-sarolangun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke