Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Sumut Terus Membaik, Ini Kata Edy Rahmayadi

Untuk itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta pemerintah kabupaten dan kota terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan.

Selain itu, tiap daerah diminta menjalankan peraturan kepala daerah di masing-masing wilayah.

“Bupati dan wali kota terus lakukan edukasi dan sosialisasi kepada warganya. Kalau ada kesulitan, informasikan kepada Satgas Provinsi, kami akan turun. Keperluannya apa, akan kami tindaklanjuti, karena semua ini rakyat kita,” kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/10/2020).

Saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19, Edy memaparkan angka perkembangan kasus Covid-19 hingga 13 Oktober 2020.

Jumlah kasus secara kumulatif 11.508.

Jumah pasien meninggal dunia 480 orang.

Adapun jumlah pasien positif yang masih aktif dan dirawat sebanyak 2.013 orang.

Sementara itu, angka kesembuhan mencapai 9.015 kasus atau 78,34 persen.

Jumlah kesembuhan meningkat 134 dari 12 Oktober 2020, yakni sebanyak 8.881 kasus.

Edy menegaskan bahwa pemerintah daerah harus terus menegakkan protokol kesehatan dengan masif, terutama daerah yang statusnya zona merah atau berisiko tinggi seperti Kota Sibolga, Tebingtinggi, Tanjungbalai dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kemudian, kepala daerah atau penjabat sementara yang menyelenggarakan Pilkada serentak, diminta berupaya untuk tidak menciptakan klaster penularan baru.

“Tolong dimonitor kegiatan Pilkada di daerah masing-masing. Bersama-sama kita melakukan upaya. Tidak ada alasan Pilkada menjadi klaster, karena sudah ada aturan pelaksanaannya,” kata Edy.

Seusai rapat, Edy mengatakan bahwa pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 telah berupaya mengambil langkah testing, tracing dan treatment (3T) untuk menghadapi situasi pandemi dengan kondisi yang begitu dinamis. 

Edy mengatakan, saat ini di beberapa rumah sakit rujukan di sejumlah daerah sudah disiapkan penambahan alat pelindung diri hingga alat tes PCR.

“Tergantung kebutuhan. Kita buka kemarin di Madina, karena angka terpaparnya cukup banyak. Saya buka hotel di sana untuk mengisolasi. Ini yang tidak bisa saya sebut, setiap hari sifatnya dinamis,” kata Edy.

Sejumlah kebijakan juga dilakukan Pemprov Sumut, mulai dari mengatur lalu lintas masyarakat dan pengawasan sejumlah sektor perekonomian dan pariwisata.

Edy mengatakan, kebijakan penyekatan di pintu masuk bandara dan pelabuhan di Kepulauan Nias akan selesai 20 Oktober 2020.

Sebab, masih banyak orang dari luar daerah seperti Jakarta dan Medan yang datang menggunakan pesawat, termasuk dari Padang dan Sibolga dengan kapal laut.

“Sekarang ini kita bisa mengisolasi yang di dalam (Nias), tetapi yang dari luar begitu sulit,” kata Edy.

Selain itu, pihaknya juga menerima informasi bahwa Kabupaten Samosir telah melakukan kegiatan belajar mengajar.

Untuk itu, Pemprov Sumut akan melakukan koordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten Samosir.

“Mereka juga membuka pariwisata, untuk itu kita ketatkan penyekatan. Kita tidak menutup pariwisata karena kasihan masyarakat. Tetapi kita perketat pintu masuk orang yang masuk ke dalam,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/16/09333981/kasus-covid-19-di-sumut-terus-membaik-ini-kata-edy-rahmayadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke