Salin Artikel

Tak Pernah Nikmati Listrik, Warga Desa di NTT Merasa Dianaktirikan Negara

Warga bingung di antara dusun lainnya, hanya Dusun Neros yang belum dialiri listrik.

"Kami sangat bingung, kampung lain sudah teraliri listrik, di sini saja yang belum,” ungkap salah satu warga Neros, Sintus Taman, kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2020). 

Sintus mengungkapkan, selama ini warga Neros merasa dianaktirikan pemerintah dan PLN.

"Untuk kebutuhan penerangan listrik negara ini, kami merasa diabaikan dan dianaktirikan. Mengapa bisa seperti ini,” ujar Sintus.

Selama ini untuk penerangan di malam hari, warga mengandalkan pelita. 

Ada sebagian kecil warga yang ekonomi cukup menggunakan generator sebagai sumber penerangan. 

Warga lain, Hendrikus mengungkapkan, saat ini listrik di kota dan desa sudah menjadi kebutuhan dasar.

Sehingga program listrik masuk desa dari pemerintahan Jokowi harus berlaku merata di seluruh Indonesia.



Dia menilai apabila di dusun itu sudah dialiri listrik, ekonomi masyarakat juga bisa meningkat.

la mencontohkan, di dusun lain sudah banyak warga yang membuka bisnis meubel, usaha fotokopi, dan usaha ekonomi Iainnya. 

"Kami mau buat seperti mereka, listrik negara belum masuk. Kami warga di sini tidak bisa berbuat banyak karena listrik belum ada,” ungkap Hendrikus.

Dikonfirmasi terpisah, Manajer PLN Ruteng Firman Jayusman mengatakan, pihaknya berkomitmen melakukan survei perluasan jaringan hingga ke Dusun Neros. 

"Kami akan lakukan survei terkait kebutuhan perluasan jaringan ke Dusun Neros,” kata Firman melalui pesan singkat.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/21/09040271/tak-pernah-nikmati-listrik-warga-desa-di-ntt-merasa-dianaktirikan-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke