Salin Artikel

Aksi Joget Pejabat dan Anggota DPRD Saat HUT Maluku Melukai Hati Masyarakat

AMBON, KOMPAS.com - Aksi berjoget sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Maluku bersama sejumlah anggota DPRD tanpa mengindahkan protokol Covid-19 saat perayaan HUT Provinsi Maluku ke-75 di Kantor DPRD Maluku menuai protes dari elemen masyarakat.

Aksi tersebut dinilai tak etas dan melukai hati masyarakat.

Direktur Maluku Crisis Center (MCC) Muhamad Ikhsan Tualeka menilai, kegiatan bernyanyi dan berjoget ria tanpa mengindahkan protokol Covid-19 yang dilakukan Sekretaris Daerah Maluku dan sejumlah pejabat itu sangatlah tidak etis di tengah situasi pandemi corona yang melanda Maluku saat ini.

Ikhsan menuturkan, apa yang ditunjukan para pejabat Maluku dan sejumlah Anggota DPRD Maluku itu tidak sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk lebih sensitif terhadap kondisi masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19.

“Saya menilai ini kurang etis dan tak menunjukkan adanya sense of crisis sepeti yang dikeluhkan Presiden terhadap sejumlah pembantunya baru-baru ini,” kata Ikhsan, kepada Kompas.com, Rabu.

Ia menilai, aksi yang ditunjukkan para pejabat dan anggota dewan itu sangat kontraproduktif dengan sosialisasi yang selama ini gencar dilakukan kepada masyarakat.

Menurut tokoh Maluku ini, aksi berjoget tanpa mengindahkan protokol kesehatan itu akan berdampak pada dua hal sekaligus.

Pertama, kadar kepatuhan warga atas protokol Covid-19 akan semakin menurun dan kedua warga akan menilai bahwa Covid-19 benar adalah rekayasa.

“Ibarat guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari. Selain itu, anggaran sosialisasi sejauh ini jadi seperti buang garam di laut, tak ada artinya,” kata dia.

“Hal ini juga dalam konteks yang lebih jauh akan memperkuat keyakinan sejumlah orang kalau Covid-19 adalah rekayasa. Upaya pemerintah ke depan akan lebih berat, pada saat yang sama Ambon masih masuk zona merah,” tambah dia.


Melukai hati masyarakat

Senada dengan Ikhsan, Akademisi IAIN Ambon, Syafin Soulissa mengatakan, aksi bernyanyi dan berjoget ria tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang dilakukan para pejabat itu sangat melukai hati masyarakat.

“Secara psikologi aksi joget-jogetan itu sangat melukai hati masyarakat, sebab selama ini masyarakat selalu ditekan untuk menerapkan protokol kesehatan, disuruh tetap di rumah, jaga jarak sampai mereka susah mencari nafkah, malah pejabat melanggar aturan,” kritik dia.

Ia juga heran karena aksi tersebut dilakukan di Kantor DPRD Maluku, padahal beberapa waktu lalu ada satu anggota DPRD dan sejumlah pegawai di kantor itu yang positif terpapar COvid-19.

“Jadi, ini sangat ironis sekali, saya kira Pemda harus lebih jujur lagi,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, aksi bernyanyi dan berjoget bersama dilakukan Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang bersama para pejabat Pemprov Maluku dan sejumlah anggota DPRD Maluku usai paripurna istimewa HUT Provinsi Maluku di kantor DPRD setempat, Rabu (19/8/2020).

Dalam aksi itu, Sekda yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penananganan Covid-19 dan beberapa pejabat bahkan tidak memakai masker.

Mereka juga tak menjaga jarak dan saling berangkulan saat berjoget. 

https://regional.kompas.com/read/2020/08/19/19072231/aksi-joget-pejabat-dan-anggota-dprd-saat-hut-maluku-melukai-hati-masyarakat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke