Salin Artikel

Di Hadapan Gubernur Ganjar, Investor Keluhkan Sulitnya Urus Perizinan

Priyo mengaku hampir menyerah saat hendak membangun Jateng Valley di Penggaron Desa Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

"Ini adalah jalan panjang dan rumit karena saya mengurus izin sejak 2010 dan tahun 2012, saya hampir menyerah. Tapi sekarang sudah beres perizinan administrasinya hingga bisa dilakukan groundbreaking," paparnya, Sabtu (15/8/2020).

Priyo mengatakan, pembangunan Jateng Valley dianggarkan Rp 2 triliun di lahan seluas 371,88 hektare.

"Anggaran nanti pasti membengkak karena keadaan saat ini. Di lokasi tersebut akan dibangun destinasi wisata yang lengkap seperti resor, hotel, taman bermain, taman edukasi, mice, outbond, science centre," jelasnya.

Ia juga mengklaim bahwa Jateng Valley akan menjadi obyek wisata terbesar di Asia Tenggara dan kelima di dunia.

Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, proses administrasi memakan waktu hampir tujuh tahun.

"Kita terbuka untuk kerja sama dengan berbagai pihak. Ini adalah momentum untuk membangun wisata yang memiliki daya saing. Terpenting adalah harus memperhatikan pemberdayaan masyarakat sekitar," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan bahwa proses pembangunan Jateng Valley membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan rencana pembangunan itu sudah dimulai sebelum Ganjar jadi gubernur, dan sampai sekarang belum rampung.

"Kendalanya macam-macam, ada administrasi, soal paradigma dan lainnya. Mungkin ya, saat itu kalau orang mau investasi dipersulit. Mungkin ya, makanya saya tadi sampaikan bahwa saya sepertinya terlahir untuk jadi buldozer untuk membereskan masalah-masalah seperti ini, dan jadilah seperti hari ini," kata Ganjar.

Ganjar meyakini, pembangunan Jateng Valley akan memberikan dampak bagi masyarakat Jawa Tengah. Dengan adanya destinasi wisata baru itu, maka wisatawan akan banyak berdatangan dan ekonomi bergeliat.

Meski begitu, dia mewanti-wanti pengelola Jateng Valley agar tetap berorientasi pada lingkungan dalam pembangunannya. Sebab, lokasi hutan Penggaron yang masih asri harus tetap terjaga.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/15/15350611/di-hadapan-gubernur-ganjar-investor-keluhkan-sulitnya-urus-perizinan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke