Ada Kluster Penularan Covid-19 di Pati karena Ponpes Belajar Tatap Muka Diam-diam

Sebanyak 35 santri di Ponpes tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan  hasil pemeriksaan swab tenggorokan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Bupati Pati, Haryanto, menyampaikan, klaster penularan di Ponpes tersebut bermula dari adanya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Ponpes tersebut diketahui nekat memberlangsungkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka tanpa berkoordinasi dengan Pemkab Pati.

Padahal, hingga saat ini di Kabupaten Pati masih mengimplementasikan Surat  Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran masa pandemi Covid-19.

"Jadi ponpes ini sembunyi-sembunyi  dan belum mengajukan izin," kata Haryanto yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (14/8/2020).

Haryanto pun sudah menginstruksikan kepada camat dan kepala desa di Pati untuk mensosialisasikan kepada warga terkait peningkatan disiplin mencegah penyebaran Covid-19.

Penyebaran Covid-19 di Ponpes tersebut diawali dari salah satu santri yang ternyata diketahui positif terinfeksi virus corona.

Selanjutnya digelar tes swab massal di ponpes tersebut dengan menyasar 105 orang, kemudian tercatat ada sembilan orang santri dinyatakan positif Covid-19.

Berikutnya ada 26 santri dinyatakan positif Covid-19.

"Kemungkinan tertular dari salah satu keluarga ponpes karena ada riwayat keluarga yang baru datang dari Jakarta," ungkap Haryanto.

Sebanyak 26 santri positif Covid-19 terbaru tersebut sudah menjalani isolasi mandiri di Pondok Pesantren setempat.

Sementara sembilan santri yang terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19 masih menjalani isolasi mandiri di Hotel Kencana Pati.  

Sesuai hasil Koordinasi tim GTPP Covid-19 Kabupaten Pati dengan pengasuh Ponpes, diputuskan bahwa santri yang negatif Covid-19, dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing untuk belajar daring.