Salin Artikel

"Mengapa Anak Saya Dibunuh...?"

KOMPAS.com - Ayah Henry Jovinski, Sugeng Kusharyanto, berduka anaknya tewas ditusuk orang tak dikenal saat bertugas sebagai staf IT Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo, Papua.

Sugeng pun mengaku ingin tahu mengapa anaknya dibunuh dengan cara tak berperikemanusiaan.

"Saya sempat menanyakan detail kejadian yang menimpa Henry kepada Sekretaris KPU Yahukimo, tetapi dia tidak berani menjelaskan secara detail,” kata Sugeng.

"Kami hanya ingin mempertanyakan, apa niatnya (pelaku) sampai melukai dan menghabisi anak saya," ujar dia, seperti dilansir dari Tribun Jogja.


Bermimpi buat buku...

Di mata Sugeng, anaknya adalah sosok idealis. Dirinya juga pernah mendengar almarhum hendak membuat sebuah buku tentang pengalamannya bekerja di Papua.

"Saya menyarankan untuk Henry mencatat dan merekam kejadian di sana," kata dia.

Dirinya juga melihat Henry begitu antusias saat ditunjuk bertugas di Papua. Hal itu, kata Sugeng, merupakan pilihannya sendiri.

"Saat mendaftar dirinya memilih Papua sebagai lokasi tugas, Henry sendiri bekerja sebagai tenaga IT di sana," ujar dia.

Seperti diketahui, Henry merupakan lulusan Institut Teknologi Telkom (ITT) Telkom Purwokerto jurusan rekayasa perangkat lunak tahun 2018.

Saat ditemui di rumah duka di Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sugeng mengatakan, Hendry mulai bertugas di Yahukimo sejak 2019.

"Tes tahun 2018 kemudian diterima Juni 2019. Saat ditempatkan di Yahukimo, dia senang tidak mengeluh tidak keberatan. Ia ingin menyumbang ilmunya di sana," kenang Sugeng.

Selama bertugas, anaknya tidak pernah mengeluh. Sugeng menganggap, Hendry mencintai pekerjaannya apalagi mengabdi untuk negara.


Tewas ditusuk usai antar obat

Seperti diberitakan sebelumnya, pria kelahiran 4 Juni 1995 itu tewas setelah diserang sekelompok orang di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, Selasa (11/8/2020). 

Menurut keterangan Polda Papua, peristiwa penikaman terjadi ketika Hendry dan temannya mengantar obat untuk seorang rekan.

Namun, ketika perjalanan pulang, Hendry dan seorang rekan dicegat sekelompok orang.

Saat diminta KTP-nya, korban ditusuk dari belakang dengan menggunakan pisau.

Saat ini, polisi melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

(Penulis : Wisang Seto Pangaribowo, Dhias Suwadi, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dony Aprian, Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/13/11190051/-mengapa-anak-saya-dibunuh--

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke