Salin Artikel

"Jika Sekolah Ini Diliburkan, Kami Akan Memindahkan Anak Kami ke Sekolah Lain"

Dalam video itu, sejumlah ibu membawa anak mereka yang mengenakan seragam lengkap dan menyandang tas. Mereka terlihat siap bersekolah.

Puluhan ibu-ibu itu mendesak kepala sekolah memulai aktivitas belajar mengajar di SD tersebut. Mereka tak ingin sekolah diliburkan terus menerus.

Salah satu guru berpakaian dinas terlihat menemui puluhan ibu-ibu tersebut. Mereka pun terlihat berbincang, ibu-ibu menyampaikan keluhan mereka.

Dalam perbincangan itu, salah satu ibu-ibu mengancam akan mengeluarkan anaknya jika sekolah tak dibuka kembali.

Ia akan memindahkan anaknya ke sekolah yang siap menggelar aktivitas belajar mengajar.

"Jika sekolah ini diliburkan, kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain." kata salah seorang ibu yang mengenakan kerudung merah.

Protes ibu-ibu itu bukan tanpa alasan. Pemkab Pamekasan telah meliburkan sekolah sejak empat bulan lalu.

Kebijakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19 di Pamekasan.

Meski begitu, pendidikan jarak jauh yang diprogramkan pemerintah pusat tak pernah diterima siswa selama libur.

"Kalau tetap diliburkan, anak-anak kami terampas pendidikannya. Kami takut anak kami bodoh," katanya disertai sorakan ibu-ibu lainnya.

Salah satu warga Desa Tebul Barat, Mustofa membenarkan unjuk rasa itu.

Aksi itu dilakukan pada Senin (13/7/2020), yang merupakan hari pertama tahun ajaran baru.


Menurut Mustofa, wali murid sudah tak tahan karena sekolah diliburkan selama empat bulan terakhir.

Selama sekolah diliburkan, anak-anak sibuk bermain.

"Wali murid kesal karena libur sekolah terlalu lama. Mereka mendesak agar sekolah diaktifkan kembali," ungkap Mustofa.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Fatimatuz Zahrah telah mendengar informasi unjuk rasa itu.

Tapi, Dinas Pendidikan belum mendapatkan laporan dari kepala sekolah SD tersebut.

Menurutnya, sekolah belum bisa dibuka seperti semula untuk mencegah siswa terpapar dari virus corona baru.

Selain itu, belum ada kebijakan dari Menteri Pendidikan untuk membuka kembali pendidikan tatap muka.

“Tetap tidak bisa dibuka lagi karena kalau dibuka bisa melanggar SKB Menteri,” kata Zahrah ketika dihubungi.

(Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/15/06220041/jika-sekolah-ini-diliburkan-kami-akan-memindahkan-anak-kami-ke-sekolah-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke