Salin Artikel

Kepsek yang Paksa Orangtua Siswa Baru Beli Seragam di Koperasi Terancam Dicopot

PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengingatkan kepala sekolah menengah atas (SMA) tidak memaksa orangtua siswa baru untuk membeli baju seragam melalui koperasi atau komite sekolah.

Menurut dia, tidak penting bagi siswa menggunakan seragam baru di tengah pandemi Covid–19 saat ini.

“Kita harus mikir, bayar uang sekolah ada yang Rp 1,6 juta, kan tidak penting juga. Cobalah kepala sekolah berinovasi, kondisi Covid-19 dan kondisi masyarakat susah tidak perlu dulu pakai batik dan seragam sekolah tidak perlu dua pasang dulu,” ucap Sutarmidji.

Dirinya tidak mewajibkan siswa baru pada tahun ajaran 2020/2021 menggunakan seragam.

Sebagai contoh, untuk siswa kelas 1 SMA diperbolehkan menggunakan seragam SMP.

“Saya wacanakan tahun ini kalau masuk sekolah mereka tidak apa pakai seragam sekolah yang dulu, karena melihat kondisi ekonomi orangtua saat ini,” ucap Sutarmidji.

Selain itu, Sutarmidji meminta kepala sekolah tidak menarik biaya daftar ulang.

Menurut dia, siswa baru cukup melapor diri tanpa ada pungutan apapun.

Jika kedapatan melakukan hal tersebut, dirinya tidak segan akan mencopot kepala sekolah.

“Saya mewanti kepala SMA dan SMK, kalau kepala SD dan SMP urusan bupati dan wali kota,” tegas Sutarmidji.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/09/20103551/kepsek-yang-paksa-orangtua-siswa-baru-beli-seragam-di-koperasi-terancam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke