Salin Artikel

Suroto, Pria Asal Magelang yang Tiduran 10 Tahun, Sempat Menangis...

KOMPAS.com - Kondisi Suroto (40), pria asal Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, menyita perhatian masyarakat akhir-akhir ini.

Suroto yang diketahui tidak dalam kondisi sakit fisik, terbaring di tempat tidur bambu beralaskan tikar, lebih kurang selama 10 tahun.

Kondisi tersebut membuat para relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT) Salatiga, Jawa Tengah, datang untuk membantu.

Salah satunya, Ardian Kurniawan Santoso. Ardian mengatakan, saat bertatap muka pertama kali, dirinya melihat Suroto sempat meneteskan air mata.

"Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal," kata Ardian.

Setelah itu, Ardian bersama sejumlah relawan membantu Suroto potong rambut gimbalnya dan kuku.

Badan Suroto yang sudah jarang mandi pun dibersihkan. Baju pantas pakai pun dikenakan ke pria setengah baya tersebut.

"Tadi juga dimandikan agar lebih segar. Tapi saat ini memang belum bisa berkomunikasi," ungkapnya.

Sementara itu, ibu kandung Suroto, Sukanti (70), mengaku tak tahu penyebab anaknya bertingkah aneh.

Suroto setiap hari hanya berbaring di kamar. Kadang matanya terbuka dan hanya menatap atap rumah.

Tak hanya itu, Suroto juga jarang sekali makan.

"Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis," kata Sukanti.

Sementara itu, Sujono, tetangga Sukanti mengatakan, Suroto tiduran dalam waktu lama ini sudah dua kali.

Pertama kali dilakukan tahun 1993. Saat itu Suroto tiduran selama 2 tahun.

Namun, akhirnya Suroto mau keluar rumah dan merantau ke Bandung. Waktu itu Suroto bekerja 3 bulan, lalu pulang ke kampung.

Di desa, Suroto bekerja sebagai buruh tani. Uang hasil bekerja dia sisihkan untuk membeli motor.


Namun, sebelum keinginannya tercapai, uang yang dititipkan ke ibu telah dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Menurut Sujono, hal itu membuat Suroto kecewa. Suroto pun mulai bertingkah aneh, hingga terlibat kasus hukum.

Suroto pun sempat dijebloskan ke penjara.

"Setelah keluar dari penjara itu dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bambu dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya," kata Sujono.

Menurut Sujono, Suroto selama berbaring sering menutup diri ketika dikunjungi warga. 

"Matanya selalu tertutup, kalau secara fisik dia sehat. Kalau ada orang asing dia menutup muka dengan sarung atau tikar," jelas Sujono.

(Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/04/19000001/suroto-pria-asal-magelang-yang-tiduran-10-tahun-sempat-menangis--

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke