Salin Artikel

Pascabentrokan gara-gara BLT di Madina, Polisi Tangkap 3 Warga, Situasi Kembali Mencekam

Aksi tersebut terulang lagi, karena warga meminta agar kejadian bentrok yang menyebabkan sedikitnya enam polisi dan tiga kendaraan hangus dibakar massa, tidak diproses hukum.

Kepala Satuan Reskrim Polres Madina AKP Azwar Anas mengatakan, jalan kembali diblokade karena ada tiga orang warga yang diduga kuat sebagai tersangka kerusuhan yang diamankan mereka.

"Ada tiga orang yang kita amankan. Dan itu yang menyebabkan warga kembali memblokade jalan," ujar Azwar saat dihubungi lewat telepon, Kamis (02/07/2020).

Azwar menjelaskan, proses hukum harus dilakukan dan tidak mungkin memenuhi permintaan warga yang mendesak agar masalah itu tidak ditindaklanjuti.

"Tetap harus kita proses hukum, dan tidak mungkin kita biarkan. Bisa-bisa nanti efeknya lebih besar lagi," kata Azwar.

Azwar mengatakan, hingga pukul 15.30 WIB, kondisi jalan nasional masih diblokade warga. Pihaknya masih melakukan upaya mediasi dengan langkah persuasif agar warga paham dan jalan kembali dibuka.

"Ini Bapak Kapolres bersama pemerintah setempat masih melakukan mediasi. Intinya, penegakan hukum harus dijalankan," ucap Azwar.

Aksi lanjutan sebabkan jalan provinsi lumpuh

Informasi didapat, akibat aksi lanjutan tersebut, kondisi arus lalu lintas yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat kembali lumpuh total.

Bahkan, wartawan juga dilarang masuk ke daerah tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

" Wartawan belum ada yang berani masuk ke Desa Mompang Julu. Sudah ada yang diancam dan diusir tadi. Dan kami tidak mau ambil resiko," kata Syahrul Ramadan, wartawan media lokal setempat.

Syahrial juga mengatakan, ratusan personel dari polisi dan TNI siaga untuk menjaga situasi agar tidak terjadi kejadian serupa.

"Ini masih terus berjaga, situasi lengang namun sedikit mencekam. Belum ada kesepakatan apapun," kata Syahrul.

Informasi didapat, Senin (29/06/2020) malam, Camat Panyabungan Utara Ridho Pahlevi didampingi Komandan Koramil dan Kapolsek setempat berupaya melakukan mediasi dengan warga.

Mereka menyampaikan pernyataan tertulis dari Kepala Desa yang sudah menyatakan diri untuk mundur dari jabatannya.

"Demikian surat pernyatan Kepala Desa yang sudah bersedia untuk mengundurkan diri yang saya bacakan. Dan kami meminta kepada warga untuk membuka jalan demi kenyamanan kita bersama," ungkap Camat, Senin (29/06/2020).

Namun sayangnya, warga masih merasa belum puas dengan pernyataan kepala desa yang sudah mengundurkan diri itu.

"Sesuai dengan janji masyarakat Desa Mompang Julu, apabila keinginan masyarakat dipenuhi maka kami dengan tertib dan ikhlas akan membuka jalan," ujar seorang pria perwakilan dari kelompok warga.

Dia mengatakan, warga juga menuntut, agar aksi kericuhan yang terjadi sebelumnya tidak lagi disangkut pautkan dengan mereka.

"Dan jika nanti ada warga kami yang diambil (ditangkap) dan disangkut pautkan dengan kejadian tadi sore, kami sangat keberatan. Dan akan terjadi gelombang yang lebih besar lagi, jika itu terjadi," ujar warga.

Aksi protes ratusan warga ini terkait pembagian BLT di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara, Madina berujung ricuh, Senin (29/6/2020) sore.

Kejadian itu menyebabkan sedikitnya enam personel polisi luka-luka, dua mobil (salah satunya mobil dinas Waka Polres) serta satu sepeda motor warga dibakar massa.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/02/20263851/pascabentrokan-gara-gara-blt-di-madina-polisi-tangkap-3-warga-situasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke