Salin Artikel

Fakta Seputar Gempa Pacitan 5,0 Magnitudo, Kaca Rumah Bergetar dan Warga Yogya Panik

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, pada hari Senin (22/6/2020), sekitar pukul 02.30 WIB.

Berdasar pantauan dari Kompas.com, guncangan terasa hingga wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Warga pun panik dan sempat berlarian keluar rumah.

Sementara itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik pusat gempa berada di 9.11 LS,110.85 BT (107 km barat daya Pacitan). 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Jenis gempa tektonik

Gempa pada Senin (22/6) dini hari tersebut berpusat di selatan Pacitan, Jawa Timur.

Dari hasil analisa BMKG, titik pusat gempa tektonik tersebut 91 kilometer selatan Kota Pacitan dengan kedalaman 93 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika I BMKG Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan, dalam gempa di Selatan Kota Pacitan kali ini termasuk tergolong kegempaan menengah.

Sehingga dampak getaran gelombang yang menjalar meluas ke wilayah di sekitar Pacitan.

"Beruntungnya pergerakan subduksi atau aktivitas tektonik dari sumber gempanya itu turun atau ke bawah. Sehingga tidak menimbulkan Tsunami," Katanya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Senin (22/6/2020)

2. Warga berlarian keluar rumah dan kaca bergetar

Sejumlah warga di Kota Yogyakarta mengaku panik dan sempat berlari keluar rumah saat terjadi gempa.

"Iya gempa cukup kuat, sampai kaget," kata Lia, warga Kecamatan Pakualaman, Yogyakarta.

Hal serupa juga dirasakan sejumlah warga di Gunungkidul, DIY.

"Kami sampai keluar rumah, di sini cukup kuat," ucap Deta, warga Kapanewon Playen, Gunungkidul melalui pesan singkat.

Dilansir dari Antara, seorang warga Gamping, Sleman, Yanto mengatakan, gempa terasa cukup lama.

Bahkan kaca jendela ikut bergetar sehingga membuat seluruh anggota keluarganya keluar rumah.

"Terasa lama. Tadi keluar semua. Kaca jendela gerak-gerak," kata dia.

Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, gempa di Pacitan tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi.

Seperti diketahui, sebelum gempa, Merapi mengalami erupsi sebanyak dua kali.

"Tidak memengaruhi aktivitas Gunung Merapi," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/06/2020).

4. Penjelasan gempa terasa hingga Yogyakarta

Dilansir dari Antara, gempa di Kota Pacitan dapat dirasakan sejumlah warga di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Menurut Supervisor Pusat Gempa Regional VII, Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta, Budi Nugroho, hal itu disebabkan karena kedalaman kekuatan gempa berada pada kategori menengah antara 60 hingga 300 kilometer dan kekuatan pada kategori lebih dari dan sama dengan 5.

"Semakin dalam dan besar kekuatan sumber gempa maka area yang merasakan semakin luas," kata Budi.

Menurutnya, energi besar yang dihasilkan akan mengalami proses pemantulan dan pembiasan gelombang berulang kali.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/22/14170041/fakta-seputar-gempa-pacitan-5-0-magnitudo-kaca-rumah-bergetar-dan-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke