Salin Artikel

"Mereka Sebut Warga Sikka Orang Covid-19, Makanya Kami Pagari Jalan Ini..."

Kepala Desa Hikong, Agustinus menjelaskan, penutupan jalan itu disebabkan, para petugas Covid-19 Kabupaten Flores Timur yang bertugaa di posko perbatasan, membuat pembatasan dan pengecualian terhadap warga Sikka yang hendak bepergian ke daerah itu. 

Agustinus mengungkapkan, sejak Sabtu (23/5/2020) hingga hari ini petugas Covid-19 Kabupaten Flores Timur membuat pembatasan dan pengecualian orang dari Kabupaten Sikka yang hendak ke Flores Timur.

Dan juga ada stigma yang menyebut warga Kabupaten Sikka itu orang Covid-19. 

"Mereka sebut warga Sikka orang Covid-19, makanya kami pagari jalan Trans Flores ini," ungkap Agustinus kepada dalam video amatir yang diperoleh Kompas.com, Senin pagi. 

Agustinus mengungkapkan, pihaknya pun punya niat baik dan membuat pengecualian terhadap warga Flores Timur yang hendak ke Sikka. 

"Kita buat aturan yang sama. Kami tutup jalan dan buat pengecualian terhadap warga Flotim yang mau ke Sikka. Sehingga mereka tidak terjangkit dari warga Sikka yang mereka sebut, orang Covid," sambung Agustinus. 

Agustinus berharap, pemerintah Kabupaten Sikka dan Flores Timur agar segera duduk bersama membahas kisruh di perbatasan tersebut yang mengorbankan masyarakat. 

Agustinus mengungkapkan, aturan itu tidak boleh merugikan satu pihak saja. Makanya apapun itu perlu duduk bersama. Sehingga tidak memicu soal. 

https://regional.kompas.com/read/2020/05/25/12433911/mereka-sebut-warga-sikka-orang-covid-19-makanya-kami-pagari-jalan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke