Salin Artikel

Respons Wali Kota soal Semarang Diprediksi Jadi Episentrum Baru Covid-19

Prediksi itu diharapkan Hendrar membuat masyarakat semakin disiplin dalam menjaga kesehatan.

"Buat saya yang penting warga Semarang disiplin dalam SOP (standar operasional prosedur) protokol kesehatan dan jaga jarak. Maka kita akan terhindar dari Covid-19 yang berkepanjangan," kata Hendrar di Semarang, Kamis (30/4/2020).

Selain berharap dari kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kesehatan, Pemerintah Kota Semarang sudah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) untuk menekan laju penularan virus corona.

Selama PKM berlaku, ada 16 posko aparat gabungan yang tersebar di Kota Semarang untuk mengingatkan warga agar tetap menggunakan masker dan menghindari kerumunan.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam tidak menampik Ibu Kota Jawa Tengah bisa jadi episentrum penyebaran Covid-19.

Apalagi banyak rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 berada di Semarang. Hal ini membuat Semarang jadi lokasi berkumpul orang yang terjangkit virus corona se-Jawa Tengah.

"30 persen pasien Covid-19 yang dirawat merupakan warga dari luar Kota Semarang. Jadi tidak semuanya orang Semarang asli," ungkapnya.

Sebagai informasi, Kota Semarang menjadi salah satu daerah di Jateng yang tertinggi kasus Covid-19.

Berdasarkan situs resmi siagacorona.semarangkota.go.id pada Kamis (30/4/2020) sore menyebutkan jumlah kasus positif di Kota Semarang mencapai 118 kasus, orang dalam pemantauan (ODP) 641 kasus, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 280.

Sementara pasien yang sembuh tercatat 92 orang dan meninggal dunia 30 orang.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/30/20022511/respons-wali-kota-soal-semarang-diprediksi-jadi-episentrum-baru-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke