Salin Artikel

Dari Timur Tengah, Sabu Dikemas Plastik Bergambar Kurma, Kurir Diupah Rp 50 Juta

Mereka membawa sabu dari Aceh dan rencananya akan diedarkan di Jambi dan Lampung. Polisi menyebut mereka adalah sindikat pengedar narkoba asal Aceh.

Tiga kurir tersebut adalah Alfian (33), Reza Fahlevi (32), dan Teuku Johan Syah.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi menjelaskan sabu yang dibawa oleh tiga kurir tersebut dibungkus plastik bergambar kurma.

Sabu itu kemudian dibawa ke laboratoriun untuk diteliti lebih lanjut, karena petugas baru pertama kali melihat sabu jenis tersebut.

"Sabu ini dibungkus menggunakan plastik bergambar kurma. Kita belum tahu perbedaannya apa sehingga akan dilakukan penelitian dulu. Asal sabu ini dari Timur Tengah," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, saat gelar perkara, Rabu (12/2/2020).

Supriadi menduga sabu jenis baru asal Timur Tengah dikirim melalui jalur udara.

"Tidak mungkin melalui darat, dari kemasan dan bentuknya ini dari Timur Tengah," ujarnya.

Satu mobil berisi sabu dan satu mobil lagi untuk memantau.

Heri Istu mengatakan sabu disimpan dalam tas dan mereka berjalan beriringan. Jika di depan bermasalah, maka yang di belakang bisa langsung kabur.

Ia menjelaskan saat akan membawa sabu tersebut ke Lampung, mereka hilang kontak dengan bos. Mereka kemudian diarahkan ke Palembang dan langsung ditangkap polisi.

Sementara itu Alfian (33) mengaku tidak mengetahui pemilik sabu yang ia bawa. Selama ini ia hanya berhubungan melalui ponsel.

Menurutnya, ia sudah dua kali membawa sabu dari Aceh. Untuk pengiriman pertama ia menyelundupkan sabu ke Jambi dan Lampung.

"Saya dapat upah Rp 50 juta untuk sekali antar, uang jalannya Rp 20 juta. Saya tidak tahu siapa pemiliknya karena kami hanya berhubungan melalui telepon," aku Alfian.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/13/07370061/dari-timur-tengah-sabu-dikemas-plastik-bergambar-kurma-kurir-diupah-rp-50

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke