Salin Artikel

Gempa Susulan Terus Terjadi, Warga Maluku Tengah Pilih Tidur di Luar Rumah

AMBON, KOMPAS.com - Pascagempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Maluku Tengah dan sekitarnya pada Sabtu (8/2/2020) pekan kemarin, warga di Kecamatan Seram Utara Kobi masih memilih tidur di halaman rumah mereka.

Warga tidak berani tidur di dalam rumah lantaran mereka masih terus merasakan getaran gempa susulan di wilayah tersebut.

“Sudah tiga malam ini setelah gempa kami tidur di halaman rumah, kami buka terpal dan tikar ada juga yang pasang tenda di halaman rumah,” kata Rifai Suwito, salah satuw warga Seram Utara Kobi, kepada Kompas.com, saat dihubungi dari Ambon, Selasa (11/2/2020).

Rifai mengatakan, banyak warga yang memilih tidur di halaman rumah karena gempa susulan terus terjadi di wilayah itu sepanjang pagi hingga tengah malam.

“Setiap saat kami di sini merasakan getaran gempa, jadi siapa yang tidur di dalam rumah,” kata dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Bob Rahmat membenarkan warga di Kecamatan Seram Utara Kobi yang terdampak gempa belum berani tidur di dalam rumah-rumah mereka.

“Mereka tidak mengungsi ya, cuma kalau malam hari mereka pilih tidur di halaman rumah ya,” kata dia.

Gempa bermagnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Maluku Tengah dan sekitarnya pada Sabtu (8/2/2020) pekan kemarin menyebabkan 21 rumah warga yang tersebar di tujuh desa mengalami kerusakan.  

Selain merusak rumah-rumah warga, gempa juga menyebabkan satu bangunan pabrik kelapa sawit milik PT Nusa Ina rusak parah.

Selain itu, fasilitas air bersih yang ada di kecamatan Seram Utara Kobi juga mengalami kerusakan.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/11/19092901/gempa-susulan-terus-terjadi-warga-maluku-tengah-pilih-tidur-di-luar-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke