Salin Artikel

Harga Bawang Putih Naik karena Ulah Spekulan, Pemkab Sumedang Koordinasi dengan Polisi

Sejak tiga hari terakhir, harga bawang putih di Pasar Inpres Sumedang, Pasar Tanjungsari, dan Pasar Jatinangor tembus Rp 75.000 per kg.

Padahal sebelumnya, harga normal ketika impor berjalan hanya Rp 28.000 per kg. Sementara itu, harga sayuran dan sembako lainnya relatif normal.

Pemilik jongko di Pasar Inpres Sumedang, Hj Cucu, mengatakan, kenaikan harga bawang putih sudah terjadi sejak seminggu.

"Iya mahal. Katanya sudah enggak impor, karena bawang putih ini kan diimpor dari China. Enggak tahu juga kenapa enggak impor lagi," ujar Hj Cucu kepada Kompas.com di jongko miliknya, Selasa (11/2/2020) siang.

Pemilik kios lainnya di Pasar Inpres Sumedang, H Rusmana, menuturkan, kenaikan harga bawang putih sudah mulai terasa sejak tiga hari lalu.

Dalam sepekan ini, kata Rusmana, harganya terus merangkak naik. Mulai dari Rp 60.000 per kg hingga saat ini mencapai Rp 75.000 per kg.

"Hari ini harganya sudah mencapai Rp 75.000 per kilogram. Tiga hari yang lalu masih di kisaran Rp 60.000 sampai Rp 65.000," tutur Rusmana.

Rusmana menyebutkan, stok bawang putih di Pasar Inpres Sumedang rata-rata berasal dari Pasar Caringin, Kota Bandung.

Menurut informasi yang diterima pedagang, kata Rusmana, kenaikan harga bawang putih karena dihentikannya impor dari China.

"Iya katanya karena virus corona, impor (bawang putih) dari China dihentikan. Pembeli ya ngeluh karena harganya mahal, tapi ya mau gimana lagi, harga dari sananya juga kan naik," sebut Rusmana.

Rusmana berharap, ke depan Pemerintah Indonesia lebih menggalakkan lagi menanam bawang putih.

Pedagang sayuran di Pasar Tradisional Jatinangor, H Nana, juga mengeluhkan hal yang sama.

Sebab, kata Nana, saat ini harga bawang putih relatif tinggi sehingga daya beli masyarakat menjadi turun.

"Sekarang harganya di kisaran Rp 70.000 sampai Rp 75.000 per kilogram. Memang mahal dan dikeluhkan warga. Katanya ini dampak dihentikannya impor dari China, jadi stok bawang putih minim," kata Nana.

Ulah spekulan

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sumedang H Somali mengatakan, kenaikan harga saat ini merupakan ulah spekulan.

Sebab, kata Somali, pemerintah pusat hanya menghentikan sementara impor bawang putih tersebut.

Sehingga seharusnya, kata Somali, harga bawang putih saat ini masih normal.

"Bulog sendiri memastikan bahwa ketersediaan stok bawang putih masih aman. Meskipun impor dari China dihentikan sementara. Kenaikan harga saat ini kemungkinan karena ulah spekulan," ujar Somali kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa.

Spekulan, kata Somali, memanfaatkan desas-desus isu virus corona hingga penghentian sementara impor bawang putih dari China ini untuk menaikkan harga jual di pasaran.

"Kami sudah koordinasi dengan Bulog, Satgas Pangan Polres Sumedang, menyikapi kenaikan harga ini. Ke depan kami akan operasi pasar untuk kembali menormalkan harga bawang putih," kata Somali.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/11/17344881/harga-bawang-putih-naik-karena-ulah-spekulan-pemkab-sumedang-koordinasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke