Salin Artikel

Heboh Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Nurseno: Saya Hanya Mengajarkan Bela Diri

Nurseno SP, sosok di belakang Kerajaan Kandang Wesi, membantah jika dirinya disebut raja.

"Saya hanya mengajarkan bela diri yang jadi adat dan kebudayaan Indonesia," ungkap Nurseno.

Ia tidak setuju jika Kerajaan Kandang Wesi disamakan dengan Keraton Agung Sejagat.

Pasalnya, Nurseno tak pernah mendeklarasikan diri sebagai raja. Ia pun mengaku tak pernah mendirikan kerajaan.

Sebelumnya, Nurseno mengaku pernah mendirikan sebuah padepokan Syahbandar kari Madi.

"Saya dirikan (padepokan itu) tahun 1998," katanya.

Nurseno mengatakan, dirinya mendapatkan gelar raja sebagai bentuk penghargaan atas jasanya mendirikan padepokan.

Pemberian gelar dilakukan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan disaksikan perwakilan keraton-keraton dan kesultanan di Indonesia.

Gelar raja tersebut, akunya, diberikan Ketua Forum Komunikasi Raja-Raja dan Sultan Nusantara Tahun 2015 yang juga merupakan kepala budaya TMII, Maskut Thoyib.

Bukan dalam bentuk kerajaan, Nurseno menegaskan dirinya hanya mendirikan padepokan silat.

Hanya saja lokasi padepokan tersebut didirikan di daerah yang menurut sejarah pernah menjadi Kerajaan Kandang Wesi.

"Saya hanya jadi pemangku adat saja, untuk menjaga budaya yang ada," ungkapnya.

Mengenai pengikut, ia menjelaskan pengikutnya adalah murid-muridnya di padepokan silat.

Namun, kata Nurseno, mereka pun tidak pernah merasa sebagai pengikut kerajaan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/24/17000071/heboh-kerajaan-kandang-wesi-di-garut-nurseno--saya-hanya-mengajarkan-bela

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke