Salin Artikel

Fakta Kemunculan Surili di Pemukiman, Makan Sabun Batangan hingga Dipasangi Perangkap

Warga melihat hewan tersebut menampakkan diri sepekan terakhir. Mereka bergelantungan di atas pohon hingga hampir masuk ke dalam rumah.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun Kompas.com terkait kemunculan Surili di Cianjur, Jawa Barat:

Hewan bernama latin Presbytis comata itu adalah spesies primata endemik Jawa Barat, seperti dilansir dari ksdae.menlhk.go.id.

Oleh karenanya, Surili pernah dijadikan maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat tahun 2016.

Surili termasuk jenis satwa dilindungi. Hewan itu umumnya senang memakan buah, biji-bijan hingga serangga.

Warga menduga ada tiga ekor surili yang berkeliaran di wilayah mereka.

Warga setempat sangat yakin hewan tersebut adalah surili.

"Dua ekor ukurannya lumayan besar, kalau yang satunya agak kecil, terdapat tanda putih di wajah dan ekornya. Saya sendiri pernah melihatnya. Dilihat dari bentuknya, itu identik dengan surili," ujar warga, Ali.

Ia mengaku melihat surili di atas pohon depan kantor kepala desa setempat.

Tak hanya bergelantungan di pohon, warga lain melihat surili hampir masuk ke rumah warga.

Warga kampung Kebon Carang, Babah (55) menuturkan seekor sulili terlihat berada di teras belakang rumah tetangganya.

“Sempat loncat ke depan pintu dapur seperti mau masuk. Buru-buru ditutup lagi. Untungnya tidak sampai mencakar,” kata dia.

Sementara Camat Cibeber, Ali Akbar mengaku melihat surili di pekarangan rumah salah seorang warga.

"Malah ada yang sempat mencuri sabun batangan dan sempat dimakan, habis setengahnya," ungkapnya.

Mendapatkan laporan warga, tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menerjunkan tim.

Tim ditugasi menangkap surili yang berkeliaran di pemukiman penduduk. Setelah ditangkap, rencananya surili akan dilepasliarkan ke habitat asalnya.

Tim BKSDA telah memasang perangkap. "Dipasang di halaman kantor desa di bawah pohon yang sering didiami surili," kata Camat Cibeber, Ali.

Perangkap diisi buah-buahan agar surili tertarik mendekat. Pernah suatu kali, seekor surili menghampiri perangkap. Namun, ia kembali naik ke pohon.

"Dipasang sejak Jumat kemarin, tapi belum berhasil," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Virdita Rizky Ratriani, Aprilia Ika, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/20/06070001/fakta-kemunculan-surili-di-pemukiman-makan-sabun-batangan-hingga-dipasangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke