Salin Artikel

BPBD: 10 Titik Rawan Bencana di Cianjur Selatan Berpotensi Tsunami hingga Pergerakan Tanah

CIANJUR, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengidentifikasi terdapat sepuluh spot atau titik rawan bencana di wilayah Cianjur.

Sekretaris BPBD Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan mengatakan, sepuluh zona merah bencana itu tersebar merata, terutama di wilayah bagian selatan dan utara.

“Jenis resiko bencananya tergantung karakteristik wilayahnya. Di selatan misalnya, bencana yang bisa mengancam setiap saat adalah pergerakan tanah, longsor, termasuk ancaman tsunami di kawasan pesisir pantai,” kata Irfan kepada Kompas.com, Senin (13/01/2020).

Selain itu, kata dia, ancaman banjir bandang berada di wilayah timur, dan sebagian utara, termasuk di dalam kota.

“Di kawasan kota juga rawan pohon tumbang. Karena itu, kita sudah koordinasikan ke instansi terkait untuk dilakukan pemangkasan pohon di kanan kiri jalan yang sekira sudah rapuh dan rawan tumbang,” ujar dia.

Ditegaskan Irfan, semua jenis bencana berpotensi terjadi di wilayah Cianjur, termasuk gempa bumi, sehingga pihaknya selaku leading sector kebencanaan dituntut waspada dan siap siaga setiap saat.

"Apalagi kan Kabupaten Cianjur ini termasuk wilayah dengan indeks resiko bencana tertinggi di Indonesia. Hampir semua jenis bencana bisa terjadi di sini," katanya.

Kendati demikian, tidak dipungkiri jika sampai saat ini masih ada masyarakat yang tetap memilih tinggal di zona merah atau rawan bencana.

“Karena itu, kita libatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan retana (relawan tanggap bencana) setempat untuk terus memberikan edukasi terkait kebencanaan, untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan, mengingat mereka hidup dengan resiko tinggi bencana,” ujar Irfan.

Terpisah, Wakapolres Cianjur Kompol Jaka Mulyana mengatakan, jajarannya menyiagakan 150 personel untuk terlibat dalam satgas bencana.

“Bersama BPBD, TNI dan elemen masyarakat lainnya, kita bersama-sama melaksanakan antisipasi dan penanggulangan bencana,” kata Jaka.


Selain menyiagakan personel, Polres Cianjur juga menyiapkan perahu karet dan kano, termasuk alat berat yang siap ditempatkan di titik tertentu sebagai antisipasi bencana. 

“Di tingkat polsek, personel sudah dilengkapi dengan chainsaw atau gergaji mesin, yang bisa digunakan ketika ada kejadian bencana seperti pohon tumbang atau lainnya,” ujar dia.

Sejauh ini, kata dia, Polres Cianjur telah menanam bibit pohon sebanyak 8.042 batang, yang tersebar di atas lahan milik Polri sebanyak 990 pohon, dan 7.132 bibit pohon ditanam di atas lahan non Polri.

“Kita sadari keberadaan hutan sangat penting bagi kehidupan dalam menyediakan kebutuhan pangan, ketersediaan air, sumber energi dan jasa lingkungan lainnya, termasuk hasil oksigen dan keanekaragaman hayati,” ujar dia.

Jaka mengajak jajarannya dan masyarakat untuk menjaga dan merawat pohon yang telah ditanam sampai besar.

“Pohon yang ditanam hari ini untuk kita berikan bagi masa depan bumi dan generasi yang akan datang," pungkas Jaka.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/13/11185361/bpbd-10-titik-rawan-bencana-di-cianjur-selatan-berpotensi-tsunami-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke