Salin Artikel

Cerita Warga Evakuasi Kambing yang Nyaris Tenggelam Akibat Banjir di Desa Buluh Cina Kampar

Salah seorang warga, Sarial (52) menceritakan hewan ternak kambing miliknya nyaris mati tenggelam saat banjir makin tinggi.

"Sekitar empat hari yang lalu, itu air makin tinggi. Setelah saya menyelamatkan barang-barang di rumah, lalu saya pergi melihat kambing di kandang yang tak jauh dari belakang rumah," cerita Sarial kepada Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Dia mengatakan, saat itu ketinggian air sekitar dua meter, yang sudah hampir mencapai lantai kandang kambing. Ketinggian air terus bertambah.

Evakuasi 7 kambing

Sarial pun bergegas mengevakuasi tujuh ekor hewan yang takut air itu ke dalam perahu. 

Beberapa jam setelah dievakuasi, sebut Sarial, air sudah mencapai atap kandang kambing akibat tingginya luapan air Sungai Kampar.

"Kalau tidak cepat saya evakuasi, semua kambing saya bakal mati tenggelam," sebutnya.

Setelah itu, dia membuatkan tempat yang lebih tinggi dan aman untuk menyelamatkan tujuh ekor kambing tersebut.

Sarial tampak sedang membawa sekarung daun cempedak untuk makanan kambing menggunakan perahu untuk melewati banjir.

"Ini saya mau kasih makan kambing," ujarnya.

Sarial mengaku tak bisa membayangkan jika tujuh ekor kambing miliknya mati tenggelam atau hanyut akibat banjir.

"Saya bisa rugi besar. Ketujuh ekor harganya ada puluhan juta. Karena ada beberapa induk dan juga anaknya," kata Sarial.

Untuk beraktivitas seperti membeli kebutuhan pokok ke warung, dia menggunakan perahu. 

Namun, kata Sarial, empat hari yang lalu, rumahnya hampir tenggelam karena berada di dataran paling rendah dan tak jauh dari sungai.

"Waktu itu air memang sedang naik. Saya buat pangkin lebih tinggi dalam rumah," sebutnya.

Meski sudah lebih dari sepekan dikepung banjir, Sarial dan keluarganya masih tetap bertahan di rumah. 

"Kami masih tetap di rumah. Karena banjir sudah mulai perlahan surut juga. Tapi kalau tambah naik lagi, mungkin kami mengungsi," tutup Sarial.

Banjir yang terjadi sejak, Kamis (12/12/2019) lalu, dipicu akibat luapan air Sungai Kampar. 

Sebab, lima pintu waduk PLTA Koto Panjang yang ada di hulu sungai dibuka dengan ketinggian satu meter lebih.

Sehingga hal itu berdampak ke permukiman warga di bantaran sungai.

Selain di Desa Buluh Cina, banjir sebelumnya juga merendam permukiman warga di Kecamatan Kampa, Rumbio Jaya, dan Tambang.

Namun, banjir di tiga kecamatan ini sudah surut.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/20/06000081/cerita-warga-evakuasi-kambing-yang-nyaris-tenggelam-akibat-banjir-di-desa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke