Salin Artikel

Kapolda Sumut: Terkait Kasus Bangkai Babi, Ada Dugaan Keterlibatan Pelaku Usaha

Dugaan keterlibatan itu akan diproses.

Hal itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto usai menerima tamu sembilan anggota Komisi III DPR RI dalam kunjungan spesifik di Polda Sumut, Rabu siang (4/12/2019).

Menurut Agus, penanganan tidak hanya akan dilakukan pada pelaku pembuangan saja.

"Tapi pelaku usahanya akan kita proses. Tadi Dir Krimsus menyampaikan bahwa ada indikasi ada pelaku usaha yang membuang babi itu mudah-mudahan bisa diproses sebagaimana mestinya," kata Agus.

Serangan virus kolera babi dan demam babi afrika

Diketahui, virus hog cholera atau kolera babi merebak di Sumatera Utara  (Sumut) sejak September yang lalu. 

Ribuan ternak babi sudah mati dan bangkainya banyak berserakan dan mengapung di mana-mana. Polisi menemukan ada pelaku usaha membuang bangkai dan akan diproses.

Catatan sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Mulkan Harahap pada Jumat lalu (22/11/2019) menyebutkan jumlah ternak babi yang mati mencapai 10.289 ekor di  16 kabupaten/kota.

Langkat,Tebing Tinggi, Siantar, Simalungun, dan Pakpak Bharat adalah lima kabupaten yang masuk dalam daftar terjadinya kematian babi.

Sebelumnya ada Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Medan, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

Hingga saat ini, belum ada informasi tambahan berapa jumlah pasti babi yang sudah mati. Informasi yang diperoleh, kematian babi itu disebabkan virus hog cholera.

Sementara itu, Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia sebelumnya juga mengatakan, selain akibat virus tersebut, pihaknya menemukan indikasi African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika.

Belum ada tersangka

Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi mengatakan dari sejumlah pembuang yang ditangkap, belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya, ada penangkapan Senang Hati Bulolo yang akan membuang dua bangkai babi dengan becak motor. 

Serta penangkapan Hormat Sianturi yang kepergok membawa bangkai babi, juga dengan becak motor.  

"Penanganan lanjutnya, sampai saat ini kita sudah periksa 5 orang saksi dan belum menetapkan tersangka, menunggu hasil penyelidikan," katanya Kamis sore (28/11/2019).

https://regional.kompas.com/read/2019/12/05/13070871/kapolda-sumut-terkait-kasus-bangkai-babi-ada-dugaan-keterlibatan-pelaku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke