Salin Artikel

Kronologi Penembakan Kontraktor oleh Anak Bupati Majalengka: Uangnya Pun Kena Darah Saya

IN disebut sebagai anak kedua Bupati Majalengka.

Saat tiba di Majalengka, mereka diminta menunggu di rumah IN. Panji dan pegawainya bahkan sempat salat berjemaah di rumah IN.

Sekitar pukul 19.30 WIB, salah satu orang suruhan IN meminta Panji menunggu di salah satu Ruko Taman Hana Sakura, Majalengka.

Mereka menunggu sampai jam 22.00 WIB. Panji pun memilih tidur di dalam mobil. Ia terbanguun sekitar pukul 23.30 setelah mendengar letusan tembakan.

Saat itu ia melihat puluhan orang mengeroyok pegawai yang juga adik dan kakaknya.

"Pas saya bangun saya lihat ternyata ada penuh kisaran 30-40 orangnya bapak IN yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya. Yang menjadi korban tiga. Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya," tutur Panji saat ditemui Kompas.com di Bandung, Selasa (12/11/2019).

IN yang ada di lokasi kemudian menghampiri Panji dengan membawa senjata api. Ia lalu merangkul kontraktor tersebut sambil mengucapkan kata-kata ancaman.

Panji kemudian dibawa masuk ke kantor IN.

"Saya dirangkul IN yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor IN dia ancam bunuh saya. Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus. Padahal kita di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kita tak ada," kata Panji menirukan ucapan pelaku.

Kepada Kompas.com, Panji berkata bahwa IN sempat melepaskan dua tembakan.

Panji berhasil mengelak saat tembakan pertama dan peluru mengenai paha seseorang yang disebut Panji sebagai orang IN,

Tembakan kedua lah yang melukai tangan kiri Panji.

"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya IN dan saya," ucapnya.

Uang tersebut diberikan pada IN dengan cara dilempar dan diinjak-injak. Pemberian uang dilakukan setelah IN terluka.

"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya," katanya.

Panji memilih keluar dari ruangan dan menuju ke RSUD. Ia kemudian membuat laporan ke polisi.

"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan. Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," tuturnya.

Panji sebenarnya menunggu permintaan maaf dari pelaku sehari setelah insiden tersebut.

"Harapan nunggu disana (Majalengka) satu hari, berharap dari IN ada konfirmasi pemintaan maaf. Tapi ternyata tidak ada Itikad baik, minimal minta maaf tapi tidak ada," ungkap Panji.

Karena tidak adanya itikad baik itu, Panji akhirnya melaporkan anak kedua Bupati Majalengka itu ke Polres Majalengka.

"Saya sudah melaporkan ke Polres pada hari kejadian," katanya.

"Benar, anak kedua beliau (bupati Majalengka)," kata Mariyono melalui pesan WhatsApp, Selasa (12/11/2019).

Polses Majalengka, Jawa Barat juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara penembakan dan pengeroyokan kontraktor yang bernama Panji.

Selain itu polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti seperti senjata api dan peluru yang digunakan saat penembakan.

Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Benar adanya laporan terkait penembakan dan pengeroyokan terhadap kontraktor dan masih menyelidiki serta melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui tindakan kekerasan tersebut," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Fadlyanto Sugiono | Editor: Farid Assifa, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/13/05550011/kronologi-penembakan-kontraktor-oleh-anak-bupati-majalengka--uangnya-pun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke