Salin Artikel

Cerita Murid SD Pengungsi Pergerakan Tanah di Ciamis: Kami Ingin Sekolah Baru yang Aman...

Mereka harus berdesak-desakan belajar di tenda.

"Belajar di sini enggak enak, enggak fokus," kata Adit Wahyu Nugraha saat ditemui di tenda darurat, Rabu (6/11/2019).

Dia sulit fokus karena harus berbagi kelas dengan murid lain.

Saat ia yang duduk di kelas 4 belajar mata pelajaran matematika,  murid di kelas lain belajar mata pelajaran agama.

Hal itu yang membuatnya sulit fokus.

"Terkadang berisik," kata dia.

Saat hujan turun, lanjut dia, tenda bocor. Hal ini menyebabkan di dalam tenda menjadi becek.

"Ingin secepatnya sekolah diperbaiki," harapnya.

Murid lainnya, Nadila (10) mengatakan, tidak nyaman belajar di tenda darurat.

Meski demikian dia berusaha tetap fokus saat belajar.

"Ingin sekolah baru, yang aman," ujarnya.

Dinding dan lantainya retak.

"Ingin sekolah diperbaiki," kata dia.

Kegiatan belajar mengajar di tenda tidak nyaman diakui salah seorang guru, Trisno.

Dia mengatakan aktivitas belajar murid menjadi tidak konsen karena terganggu.

"Mudah-mudahan ada realisasi perbaikan (sekolah)," kata dia.

Sebab menurut dia, tanah di Dusun Sukamandi sangat labil.

"Harus secepatnya dilakukan," ucapnya.

Herdiat merasa kasihan kepada murid yang harus belajar di tenda.

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa segera kita selesaikan," tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/06/10511391/cerita-murid-sd-pengungsi-pergerakan-tanah-di-ciamis-kami-ingin-sekolah-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke