Salin Artikel

Kronologi Rombongan Wagub Babel Dikepung Massa Penambang Liar hingga Lari ke Hutan

Massa juga merusak tujuh mobil yang dinaiki rombongan.

Kejadian bermula sekitar pukul 13.30 WIB ketika petugas Satpol PP Provinsi Babel berjumlah kurang lebih 100 personel yang dipimpin Abdul, menertibkan tambang timah ilegal di aliran Sungai Sengkelik Desa Sijuk.

Namun, penambang kesal dan mulai melakukan tindakan anarkistis.

"Selanjutnya melakukan tindakan penertiban dengan cara membongkar dan juga dibakar, sehingga membuat para penambang emosi dan melakukan perlawanan," kata Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi, yang dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Dalam peristiwa tersebut beberapa anggota Satpol PP mengalami luka dan mendapatkan perawatan medis di RSUD Tanjungpandan.

Sementara kendaraan yang rusak terdiri dari 1 unit truck dinas Satpol  PP Beltim, 1 unit truk Dinas Kebersihan Beltim, 1 unit mobil Dinas CRV warna putih yang dikendarai wagub, 1 unit mobil Avanza hitam, 1 unit mobil Suzuki Ertiga abu-abu, 1 unit mobil Suzuki Ertiga Putih, 1 unit Mitsubishi Heilux doble kabin warna hitam.

"Telah dilakukan pertemuan antara para penambang dengan pemerintah dan Polres Belitung serta Kodim 0414 Belitung," ujar Maladi.

Sebelumnya diberitakan, rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah dievakuasi dengan berjalan kaki setelah sekelompok orang merusak kendaraan dinas yang ditumpangi.


Aksi anarkistis terjadi saat Abdul Fatah dan anggota Satpol PP mendatangi kawasan tambang timah tanpa izin di Belitung, Sabtu.

Kejadian itu menyebabkan sebagian rombongan berlari menyelamatkan diri ke hutan.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie membenarkan kabar kejadian itu. Diketahui ada tujuh mobil yang dirusak massa.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/02/19190481/kronologi-rombongan-wagub-babel-dikepung-massa-penambang-liar-hingga-lari-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke