Salin Artikel

Kisah di Balik Viralnya Slip Gaji Bupati Banjarnegara Rp 5,9 Juta, Foto Diambil Anaknya yang SMP

Dalam unggahan tersebut terlihat amplop coklat yang bertuliskan nama Budhi Sarwono dengan jabatan sebagai bupati.

Sedangkan pada bagian bawah nama, tertulis "Gaji Bulan Oktober 2019".

Pada slip tertulis, besaran gaji bersih Bupati Budhi Sarwono sesuai draf sebanyak Rp 6.114.100.

Namun yang diterima sebanyak Rp 5.961.200, karena dipotong zakat lewat BAZ sebanyak Rp 152.900.

Foto tersebut diunggah pada Kamis (2/10/2019).

Menurutnya, gaji bupati adalah salah satu informasi publik yang bisa diakses masyarakat luas.

"Iya benar kami yang mengunggah slip gaji bupati bulan Oktober. Terkait slip gaji itu kami diberitahu langsung oleh bupati," kata Khadir melalui sambungan telepon, Kamis (3/10/2019).

Khadir, mengatakan gaji yang diterima bupati terdiri dari gaji pokok dan tunjangan.

"Jumlah tersebut sudah termasuk tunjangan," kata Khadir ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (3/10/2019).

Ia merinci, gaji pokok yang diterima bupati sebesar Rp 2,1 juta, kemudian ditambah tunjangan istri sebesar 10 persen serta tunjangan anak sebesar 2 persen.

Gaji tersebut juga termasuk tunjangan jabatan dan tunjangan beras.

"Jadi gaji pokok ditambah dengan tunjangan istri, anak, tunjangan jabatan dan tunjangan beras totalnya Rp 6.114.100. Dari jumlah tersebut dipotong zakat Rp 152.900, jadinya Rp 5.961.200," jelas Khadir.

Selain gaji, Bupati Banjarnegara juga menerima uang operasional yang besarannya sekitar Rp 31 juta.

"Anak saya lagi duduk di samping saya, anak SMP kelas 2, baru tahu gajinya papanya segitu. Kaget 'Pah berarti sama uang saku saya waktu kemarin ke Bali lebih banyak uang saku saya', Itu kemudian difoto," kata Budhi, Kamis (3/10/2019).

Oleh Budhi, file foto tersebut kemudian diserahkan kepada Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Banjarnegara.

"Ini di-upload saja biar masyarakat tahu," kata Budhi.

Ia mengaku tidak mempersoalkan komentar warganet terkait dengan unggahan tersebut.

"Ada banyak yang komentar, katanya ada yang kasihan, banyak yang enggak senang juga. Ya sudah enggak apa-apa, wong memang gajinya segitu," ujar Budhi.

"Kalau saya harus keliling 20 kecamatan gimana. Kalau Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) kasihan, ada 35 kabupaten/kota," kata Budhi.

"Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," sambung Budhi.

Ia berharap pemerintah pusat dapat memperhatikan gaji para kepala daerah.

"Kalau memang negara ada (anggaran), memperhatikan bupati dan bupati alhamdulillah. Kalau enggak ada juga enggak apa-apa kok," ujar Budhi.

Secara pribadi, Budhi tidak mempersoalkan besaran gaji yang diterima, karena sebelum menjadi bupati, Budhi adalah pengusaha sukses di daerahnya.

"Harapannya sih kalau ada peningkatan syukur alhamdulillah, kalau enggak ada ya sudah. Bupati seluruh Indonesia sudah pernah menyampaikan ke Menpan RB, kalau tidak salah tahun 2017 atau 2018," kata Budhi.

Menurutnya, bupati seluruh Indonesia sudah pernah menyampaikan terkait masalah gaji tersebut ke Menpan RB.

"kalau tidak salah tahun 2017 atau 2018," kata Budhi.

"Kalau anggota dewan saja Rp 30 juta, bupati ya Rp 100 juta atau Rp 150 juta lah," kata Budhi.

Menurut dia kenaikan gaji kepala daerah diperlukan agar seimbang dengan gaji para pejabat atau kepala lembaga/institusi negara yang lain.

"Kalau sudah viral ya nggak papa. Mudah-mudahan pemerintah malu dan melipatkan 10 atau 20 kali (dari gaji sekarang)," ujar Budhi.

SUMBER: KOMPAS.com (Fadlan Mukhtar Zain)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/04/06360091/kisah-di-balik-viralnya-slip-gaji-bupati-banjarnegara-rp-5-9-juta-foto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke