Salin Artikel

Peringati Hari Batik Nasional, Ribuan Pelajar Membatik, Pecahkan Rekor Muri

CIREBON, KOMPAS.com – Sebanyak 2.832 pelajar dari beberapa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini memadati halaman belakang pendopo Batik Trusmi Selasa (1/10/2019).

Mereka berkumpul untuk mengikuti dan membuat langsung proses membatik di atas secarik kain putih secara bersama-sama.

Pantauan Kompas.com, sebelum acara berlangsung, mereka yang merupakan perwakilan dari berbagai sekolah duduk secara berkelompok.

Tiap kelompok dilengkapi satu buah malam atau lilin yang berfungsi untuk menutupi garis motif batik.

Sejumlah panitia kemudian membagikan secarik kain putih yang sudah bermotif kepada para peserta.

Mereka juga membagikan canting kepada satu per satu pelajar sebagai alat utama untuk membatik.

Arief Purwanto, General Manager Batik Trusmi menyebut, kegiatan ini merupakan upaya Batik Trusmi untuk memperingati Hari Batik Nasional.

Tahun ini, Batik Trusmi Cirebon menggandeng para pelajar sebagai upaya untuk mengedukasi generasi muda yang bertugas melestarikan batik di masa mendatang.

Para pelajar ini membatik secara bersama-sama dengan motif mega mendung yang sudah menjadi ciri khas dan identitas batik Cirebon.

“Kegiatannya, para siswa membatik dengan pola mega mendung, karena tema tahun ini “mega mendung untuk negeri”. Mega mendung adalah identitas dan motif dari Cirebon, kita ingin me-nasional-kan mega mendung,” kata Arief kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi, Selasa (1/10/2019).

Dia juga berharap batik motif mega mendung menghiasi manca negara.

Arief menyampaikan, tak sekedar memperingati Hari Batik Nasional, melalui kegiatan ini, Batik Trusmi juga berhasil memecahkan rekor muri dengan kategori “Peserta Pelajar Membatik Bersama dengan jumlah Terbanyak”.

Ariyani Siregar, senior manager Museum Rekor Indonesia (Muri), menyampaikan Muri kembali menyerahkan penghargaan kepada Batik Trusmi atas pencapaian rekor terbaru.

“Kategorinya, membatik oleh pelajar terbanyak, 2.832 pelajar, dari 17 sekolah. Karya, Karsa dan Prestasi ini kami catat di Muri sebagai rekor dunia urutan rekor yang ke 9.206,” kata Ariyani melalui rilisnya.

Rekor ini, tambah Ariyani, menumbangkan rekor sebelumnya, membatik terbanyak dengan jumlah 2.500 di Bandung 22 Februari 2016 lalu.

Ibnu Riyanto, pemilik Batik Trusmi menyampaikan, inisiasi menggandeng para pelajar ini merupakan upaya Batik Trusmi melakukan edukasi tentang batik secara terus menerus.

Ibnu berharap para pelajar semakin tumbuh rasa kecintaannya terhadap batik, dan menjadi generasi pelestari batik di masa depan.

“Memperingati Hari Batik Nasional pada intinya. Kami menggandeng para pelajar untuk ikut serta, kenapa, karena pelajar itu adalah masa depan,” kata Ibnu.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/02/10171181/peringati-hari-batik-nasional-ribuan-pelajar-membatik-pecahkan-rekor-muri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke