Salin Artikel

Seribu Penari Pentaskan Tarian Klono Sewu di Jombang

Dalam pementasan, seribu penari mengenakan atribut mirip penari remo. Mereka menari dengan menggunakan topeng pada wajahnya, diiringi alunan musik gamelan.

Seribu penari yang mementaskan tarian Klono Sewu merupakan siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dari sejumlah sekolah.

Mereka didampingi 100 guru pendamping dari sekolah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jombang Budi Nugroho menjelaskan, tarian Klono Sewu merupakan bagian dari tarian topeng Jatiduwur yang melegenda.

Tari Klono Sewu diciptakan para seniman yang tergabung dalam komunitas seni tari topeng Jatiduwur.

Adapun, Jatiduwur merupakan nama desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Pada masa lalu, tarian kolosal itu dipentaskan untuk menyambut tamu agung.

Tarian itu sendiri ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya bukan benda milik Kabupaten Jombang.

"Tari Klono Sewu ini merupakan bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan," kata Budi Nugroho kepada Kompas.com, Jumat.

"Ini menjadi bagian dari upaya kita untuk membangun karakter anak-anak kita," kata Budi.

Pementasan tari kolosal Klono Sewu yang diikuti oleh 1.000 penari merupakan rangkaian kegiatan pembukaan Bulan Berkunjung Jombang (BBJ) yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sejak 6 hingga 21 September 2019, Pemkab Jombang menggelar serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan beragam potensi yang dimiliki Kabupaten Jombang.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/07/21360991/seribu-penari-pentaskan-tarian-klono-sewu-di-jombang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke