Salin Artikel

Risma Ingin Surabaya Punya Kebun Raya Mangrove Pertama di Dunia

Penanaman pohon dan penebaran benih ikan itu dilakukan di lahan seluas 16 hektare dari total lahan yang dibebaskan Pemerintah Kota Surabaya sebesar 46 hektare.

Menurut Risma, penanaman pohon mangrove itu dilakukan untuk menanggulangi banjir.

Sebab, pada 2010, wilayah Gunung Anyar sering mengalami banjir ketika musim hujan.

"Kalau kita tidak membentengi diri, risikonya berat. Bapak, ibu mengingat hampir sebagian besar kota-kota di Asia Pasifik lebih banyak berada di pinggir laut," kata Risma, Jumat.

Selain menekan banjir, Risma mengatakan, penanaman mangrove itu juga bertujuan untuk menekan polusi udara.

Di samping itu, kata Risma, penanaman mangrove juga dinilai mampu meminimalkan dampak patahan aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa atau bencana alam yang lain.

"Ini karena kita sudah menyiapkan ketahanan dimulai dari tanahnya. Kalau mangrove ini akarnya berada di kedalaman sampai 100 meter, jadi sangat kuat," ujar dia.

Untuk itu, Risma mengatakan, luas lahan di wilayah Bozem Medokan Sawah, Gunung Anyar, yang mencapai 46 hektare tersebut bakal ditanami berbagai jenis mangrove secara bertahap.

Risma ingin penanaman pohon di lahan seluas 46 hektare itu bisa menjadi kebun raya mangrove pertama di dunia.

"Nanti akan terus kita tambah. Ini akan menjadi Kebun Raya Mangrove pertama di dunia. Yang penting kita getol dalam melakukan penanaman tersebut," kata Risma.

Risma juga memiliki rencana agar kawasan tersebut bisa terkoneksi dengan Wisata Hutan Mangrove yang berada di Wonorejo.

"Jadi ini rencana akan kami buat nyambung, tapi kami masih cari cara, karena agak rumit. Sebab, di Wonorejo ada Sungai Brantas yang besar," tutur Risma.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Erna Purnawati menyampaikan, ada lima jenis pohon mangrove yang ditanam di Bozem Medokan Sawah Timur, Gunung Anyar.

Lima jenis pohon magrove itu yakni, rispora mikronanta, rispora spilosa, alur, paku laut dan waru.

"Kalau rispora mikronanta dan spilosa ini hampir sama, bedanya hanya di warna pohon dan lebar daunnya. Kalau pohon lain yang ditanam ada ketapeng, nyamplung, trembesi dan sampu tangan," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/16/14181761/risma-ingin-surabaya-punya-kebun-raya-mangrove-pertama-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke