Salin Artikel

Listrik Padam, Warga di Desa Ini Tak Panik, Panel Surya Murah Jadi Solusi

Ketika listrik padam, warga memanfaatkan panel surya yang terpasang di hampir sebagian besar rumah mereka.

"Tidak masalah kalau listrik mati, lampu menyala seperti biasa. Kalau di rumah saya masih bisa digunakan untuk mengisi daya hape juga," kata Ngadiyem (63), salah satu warga Dusun Ngemplek, saat ditemui di rumahnya, Rabu (7/8/2019).

Dirinya sudah tiga tahun menggunakan listrik tenaga surya di rumahnya bersama puluhan warga lainnya.

Penggunaan listrik tenaga surya berawal dari tetangganya, Muhammad Ahab mensosialisasikan penggunaan listrik tenaga surya.

Warga tertarik karena salah satunya perawatan yang cukup mudah.

Setiap petang ketika matahari mulai terbenam, lampu penerangan jalan dan rumah mulai menyala. Penerangan ini sebagian besar merupakan hasil dari panen tenaga matahari selama 10 jam.

Hampir semua barang yang digunakan merupakan produk daur ulang atau bekas, salah satunta aki.

Selain di rumah, penerangan jalan masuk ke kampung mereka juga menggunakan listrik tenaga surya.

Namun, lampu penerangan dengan tenaga surya tidak dapat sewaktu-watu dinyalakan.

Saat matahari masih bersinar, lampu penerangan itu tidak menyala. Tapi setelah matahari perlahan tenggelam dan malam datang, lampu penerangan itu mulai menyala menggantikan fungsi matahari.

"Rumah saya sudah di-setting mulai hidup jam 18.00 WIB, dan mati lagi jam 6 pagi," ucapnya

Suami Ngadiyem, Bagyo merupakan salah satu pengurus kampung edukasi sehingga dirinya cukup fasih untuk menjelaskan mengenai peralatan listrik tenaga surya.

Dari pengamatan Kompas.com, di dusun tersebut sebagian rumah di atapnya terpasang penel surya.

Adapun Muhammad Ahab menceritakan Ide itu muncul bermula saat gempa di Bantul 2006. Saat itu listrik padam, rumah-rumah nampak gelap. Sejumlah korban gempa kesulitan mendapatkan aliran listrik yang sekarang ini sudah menjadi kebutuhan pokok.

Waktu berjalan, ia mulai bisa merangkai sendiri segala keperluan untuk membuat daya listrik dari tenaga surya di rumahnya.

Saat ini listrik rumahnya tidak ada yang berasal dari PLN. Dia menikmati listrik bertenaga matahari dan mengedukasi tetangganya cara memasang panel surya.

"Saya mengedukasi tetangga sekitar seperti di tetangga saya Pak Bagyo. Saya ajari hingga bisa menjelaskan kepada masyarakat yang ingin belajar membuat tenaga listrik dari matahari, karena saya sering tidak ada di rumah bisa dengan Pak Bagyo," katanya

Dijelaskannya, alat yang ia gunakan tergolong simpel yaitu panel tenaga surya, aki motor maupun mobil, controller, dan inventer.

"Jadi kampung ini melawan stigma jika memasang listrik tenaga surya itu mahal dan perawatannya sulit. Terbukti sejak dua tahun terakhir warga menggunakan tidak ada kendala," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/07/12492201/listrik-padam-warga-di-desa-ini-tak-panik-panel-surya-murah-jadi-solusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke